Hikmah Siang: Balasan Itu Sesuai Dengan Kadar Uji  Dan Cobaan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



7 Fawaid Hadits:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Diriwayatkan dari Anas ibn Malik radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai sebuah kaum niscaya Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa yang ridha (dengan ketetapan Allah, pent.), maka Allah akan ridha kepadanya, dan barangsiapa yang tidak ridha, maka Allahpun tidak akan ridha kepadanya.”

(HR. At-Tirmidzi, no. 2320 dan Ibnu Majah, no. 4021 dengan sanad hasan lighairihi).

Faedah Hadist:

Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;

1. Penjelasan bahwa pahala dan kenikmatan yang akan diterima seorang hamba kelak di akhirat itu sesuai dengan kadar besar kecilnya cobaan dan musibah yang dia terima di dunia dan dia bersabar atasnya. Semakin besar ujian yang dihadapi, maka semakin besar pula balasan yang akan diterima.

Para ahli hikmah pernah berkata,

إِنَّمَا الأَجرُ عَلَى قَدرِ الصَّبرِ

“Sesungguhnya pahala itu tergantung kepada kesabaran seseorang saat mendapatkan musibah”.

2. Hadist ini merupakan kabar gembira bagi orang beriman bahwa pada dasarnya cobaan dan ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya adalah bukti cinta-Nya, dan bukan kebencian kepada hamba tersebut. Maka selayaknya kita menghadapi ujian dan cobaan itu dengan cinta dan penuh keridhaan pula.

3. Kewajiban menerima segala ujian dan cobaan yang Allah Ta’ala berikan dengan kesabaran dan keridhaan (dianjurkan) dan larangan menghadapi ujian dengan menggerutu dan berkeluh kesah.

4. Penjelasan tentang adanya perbedaan manusia dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah Yang Mahakuasa. Ada yang menerimanya dengan penuh keridhaan dan ada pula yang tidak menerimanya dengan lapang dada bahkan berkeluh kesah ataupun berburuk sangka kepada Dzat yang memberikannya –wal ‘iyaadzubillah.

5. Motivasi bagi setiap insan untuk selalu bersabar atas musibah dan ujian di dunia ini, sampai mendapatkan keridhaan dari Allah Yang Mahapemurah.

6. Penengasan kaedah “Al-Jazaa-u Min Jinsil Amal” (Balasan itu sesuai dengan perbuatan). Artinya Allah ‘Azza wa Jalla akan memberikan keridhaan kepada hamba-Nya yang menerima ujian dan cobaan dengan keridhaan dan Allah akan memberikan kebencian kepada hamba-Nya yang menerima ujian dan cobaan dengan kebencian pula.

7. Penetapan adanya sifat “Ridha” dan “Benci” bagi Allah yang sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya.

Wallahu Ta’ala A’lam.

📋 Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.

🌐 Baca selengkapnya:
https://bimbinganislam.com/fawaid-hadist-32-balasan-itu-sesuai-dengan-kadar-ujian-dan-cobaan/

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالسَّدَاد

📲 @IslamAdalahSunnah

​​​​​​​​​​​​​

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *