Daftar Donatur Palestina
Baik ditumis atau digoreng, produk kedelai ini pasti jadi rebutan.
Belum lagi harganya yang murah di pasar atau warung.
Hanya dengan Rp 5.000, Anda bisa mendapatkan kartu tempe seukuran tangan Anda.
Sekilas mengolah tempe mungkin terlihat mudah. Sekadar pertimbangan saat membeli tempe.
Karena bisa jadi Tempe yang kita beli kualitasnya tidak bagus.
Ciri-ciri Tempe yang Tidak Layak Dibeli
Mengutip dari kompas.com, seorang koki dari Hotel Santika Cirebon Aguk Prasetiyo membagikan tips memilih tempe yang tepat.
Dengan begitu kalau menemukan tempe dengan 3 tanda ini sebaiknya jangan dipilih.
1. Warna tempe kecoklatan
Perhatikan warna tempe dan jamurnya.
Moms pasti akrab dengan tempe yang memiliki warna kuning dan jamurnya berwarna putih.
Nah, pastikan memilih tempe dengan paduan warna demikian.
Pasalnya Chef Aguk menyebutkan bahwa tempe yang sudah berubah warna menjadi kecolatan artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
2. Mudah hancur
Ciri lain yang perlu dihindari yaitu mudah hancur.
Pilihlah tempe yang memiliki tekstur padat serta jamur yang layaknya kapas.
Coba tekan tempe secara perlahan, dan pastikan keras dan tidak mudah hancur.
Hindari tempe yang butirannya sudah mulai terlepas karena kualitasnnya sudah menurun.
Hindari juga tempe yang agak basah dan mudah patah karena akan cepat busuk.
3. Aroma jamur menyengat
Tempe sendiri memang terbentuk dari proses fermentasi sehingga timbulah jamur putih di sela-selanya.
Tetapi tempe yang bagus akan mengeluarkan aroma yang tidak menyegat atau sangit.
Ketika memilih tempe cobalah hirup aromanya, kalau sudah mulai menimbulkan aroma menyengat maka hindari karena artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Setelah dibeli pun, pastikan tidak terus menerus disimpan di kulkas.
Perlu diketahui tempe hanya bertahan selama 3-5 hari.
Itu dia ciri-ciri tempe yang harus dihindari.
Jangan sampai termakan rayuan pedagang nakal ya
