Sebaik-baik manusia (khairunnâs) adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Saat hadir, dia membawa kebaikan dan kegembiraan. Saat tidak ada, dia akan dicari karena orang membutuhkan kehadirannya.
Ada pula manusia yang levelnya di bawah khairunnâs, yaitu orang yang kehadirannya hanya sewaktu-waktu saja. Saat orang tidak butuh, dia tidak dicari.
Dan, yang paling buruk adalah manusia yang kehadirannya disesali dan kepergiannya disyukuri. Mengapa? Karena, yang dia bawa adalah keburukan sehingga orang-orang ilfil kepadanya.
Ada satu perkataan dari Al-Ma’mun, sebagaimana termuat dalam Al-Fawa’id Adz-Dzahabiyyah, yang menggambarkan ketiga jenis manusia ini.
“Manusia itu ada tiga jenis. (1) Ada yang seperti makanan, (yang mana kehadirannya) selalu dibutuhkan orang lain. (2) Ada yang seperti obat, yang dibutuhkan (sewaktu-waktu saja yaitu) ketika sakit. Dan, (3) ada pula yang seperti penyakit, (kehadirannya) dibenci pada setiap keadaan.”
Pertanyaannya, kita termasuk jenis yang mana? Kalau kita seorang ayah atau ibu, kita termasuk ayah atau ibu yang mirip makanan, mirip obat ataukah mirip penyakit?
Team Tasdiqul Quran