Waspadailah kelicikan setan yang memanfaatkan momen emosi kita untuk memancing agar kita mendoakan keburukan bagi anak. Tahan lisan kita sekuat tenaga dari ucapan-ucapan yang hanya akan menimbulkan penyesalan mendalam di kemudian hari.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah mewanti-wanti:
«لا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، وَلا تَدْعُوا عَلَى أَوْلاَدِكُمْ، وَلا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ؛ لا تُوَافِقُوا مِنَ الله سَاعَةً يُسْأَلُ فيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ»
“Janganlah berdoa keburukan untuk diri kalian sendiri. Janganlah berdoa keburukan untuk anak-anak kalian. Janganlah berdoa keburukan untuk harta kalian. Bisa jadi doa kalian itu bertepatan dengan waktu mustajab, sehingga dikabulkan Allah ta’ala”. (HR. Muslim)
Adakalanya seorang ayah atau ibu marah terhadap anaknya, hingga mendoakan keburukan. Ini sangat berbahaya, karena barangkali doanya dikabulkan. Akibatnya anak tersebut semakin bertambah rusak. Dalam kondisi seperti ini, orang tua harus berdoa lagi untuk kebaikan sang anak; guna menghapus doa pertama yang berisi permohonan keburukan.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak ada yang bisa menolak takdir, kecuali doa”. (HR. Tirmidzi)
Maka jangan pernah putus untuk mendoakan kebaikan buat putra-putri kita. Terutama menggunakan doa-doa terbaik yang termaktub dalam al-Qur’an dan Hadits. Sesulit apapun kondisi lingkungan kita hari ini dan seberat apapun rintangan yang menghalangi jalan kita, yakinlah bahwa dengan kehendak dan kuasa Allah, semua akan terasa ringan dan mudah.
rodja.id/566