Hikmah Siang: Hanya Allah yang Bisa Memberi Hidayah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Mengutip mukadimah ayat yang sering dibaca oleh Nabi ﷺ pada khutbah jum’at:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Segala puji bagi Allah yang hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan dan mohon ampunan. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan dan keburukan amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkan, dan barang siapa yang tersesat dari jalan Allah maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya.”

Mungkin kita sering berfikir, sudah banyak sekali cara kita untuk menyadarkan seseorang yang kita cintai, untuk merubah cara pemahaman beragamanya sesuai dengan apa yang dipraktekkan oleh para sahabat Rasulullah saja. Karena agama ini sudah sempurna, dan dilarang membikin ajaran² baru atau bid’ah yang hakekatnya melecehkan Rasulullah, karena seperti menuduh ada sesuatu yang kurang dari syariat yang diajarkan Rasulullah ﷺ, maka dibuatlah jenis ibadah pelengkap yang konon katanya diperoleh dari wangsit (mimpi) yang diyakini sebagai syariat agama yang tercecer yang harus dijalankan untuk melengkapinya, waliya’udzu billah!!.

Padahal Islam telah sempurna, sebagaimana firman Allah ﷻ,
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. al-Maidah: 3)
Jadi ngapain menambah-nambah syariat baru (bid’ah) lagi??

Perkataan seorang tabiin bernama Sufyan ats Tsauri:
BID’AH itu lebih disukai IBLIS dibandingkan dengan MAKSIAT biasa. Karena pelaku maksiat itu lebih mudah bertobat. Sedangkan pelaku bid’ah itu sulit bertobat.”
[Diriwayatkan oleh Ibnu Ja’d dalam Musnadnya no. 1809 dan Ibnul Jauzi dalam Talbis Iblis hal 22]

Faktor terpenting yang mendorong seseorang untuk bertobat adalah merasa berbuat salah dan merasa berdosa. Perasaan ini banyak dimiliki oleh pelaku kemaksiatan, tapi tidak ada dalam hati orang yang gemar dengan bid’ah.

Oleh karena itu, bagaimana mungkin seorang pelaku bid’ah bertobat ketika dia tidak merasa bersalah? Bahkan dia merasa mendapat pahala dan mendekatkan diri kepada Allah dengan bid’ah yang dia lakukan. Itulah rahasianya kenapa IBLIS suka sekali dengan pelaku BID’AH.

Walau segala cara dan upaya kita, ternyata tidak mampu untuk merubahnya. Sebenarnya apa yang salah dengan upaya kita, bagaimanakah caranya agar kita dapat merubah seseorang?

Mengenai hal ini, perlu kita ketahui, hidayah atau petunjuk hanyalah milik Allah, bagaimana pun upaya kita untuk merubah seseorang, bagaimana pun kerja keras kita untuk menyadarkan seseorang, maka itu tidak ada artinya jika Allah tidak menghendaki hidayah kepadanya, orang tsb tidak akan berubah sampai Allah memberikannya hidayah.

Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang² yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

Ibnu katsir mengatakan mengenai tafsir ayat ini, “Allah mengetahui siapa saja dari hambanya yang layak mendapatkan hidayah, dan siapa saja yang tidak pantas mendapatkannya”.

Syaikh Muhammad ibnu Shalih Al-Utsaimin menerangkan, “Hidayah di sini maknanya adalah hidayah petunjuk dan taufik. Allah ﷻ memberikan hidayah ini kepada orang yang pantas mendapatkannya, karena segala sesuatu yang dikaitkan dengan kehendak Allah ﷻ maka mesti mengikuti hikmah-Nya.”
​​​​​​​​​​​

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *