Kultum 368: Mengenal Istilah Jahannamiyyun

Mengenal Istilah Jahannamiyyun
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Mungkin di antara kita sudah pernah mendengar istilah Jahannamiyyun. Lalu apakah Jahannamiyyun itu? Mereka adalah orang Muslim yang masuk neraka, namun diangkat lagi, tentu atas ijin Allah Subhanahu wata’ala, ke surga berkat syafa’at Rasul. Kisah lengkapnya adalah sebagai berikut.

Sebagaimana sering kita dengar, karunia terbesar yang Allah Subhanahu wata’ala berikan kepada manusia adalah karunia Iman dan Islam. Semoga kita semakin bersyukur atas nikmat tersebut dan kita bisa buktikan dengan semakin meningkatkan ketakwaan kita pada Allah Subhanahu wata’ala. Tentang takwa ini Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ

وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah (dengan) sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (QS. Ali Imran, ayat 102). Takwa inilah yang nanti menyelamatkan kita dari siksa neraka. Salah satu nama neraka itu adalah Jahannam. Kita sudah pernah dengar kata Jahannam. Jahannam adalah di antara beberapa nama neraka.

Mungkin kita bertanya mengapa disebut Jahannam. Jahannam secara bahasa berarti sumur yang dalam. Hal ini berkaitan dengan sifat neraka sebagaimana diriwaytaakan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Kami dulu pernah bersama Rasulullah Shallalhu ‘alaihi wasallam. Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lantas bertanya, ‘Tahukah kalian, apakah itu?’ Para sahabat pun menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui’. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian menjelaskan, ‘Iitu adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu dan batu tersebut baru sampai di dasar neraka saat ini’” (HR. Muslim, no. 2844).

Perlu dipahami bahwa orang yang masuk neraka menurut pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah ada dua golongan. Orang-orang kafir, mereka kekal di dalam neraka, dan orang orang mukmin yang berbuat dosa besar, mereka akan keluar dari neraka dan akan masuk surga. Orang kafir dan yang berbuat syirik akbar (besar) akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. Sedangkan pelaku dosa besar masih dalam masyiah (kehendak Allah).

Jika seseorang meyakini bahwa penguasa langit adalah Allah dan penguasa bumi adalah selain Allah, atau meyakini bahwa penguasa langit adalah berserikat antara Allah dan makhluk, atau meyakini bahwa Allah itu memiliki penolong dalam penciptaan langit dan bumi, maka orang ini telah musyrik. Inilah syirik rububiyah.

Sementara yang termasuk dosa besar adalah selingkuh, berzina, makan riba dan yang mendukung dalam riba, mabuk, minum minuman keras walau ada yang tidak sampai mabuk. Demikian juga meninggalkan shalat walau hanya satu shalat saja. Bahkan dosa meninggalkan shalat lebih parah dari selingkuh, pemakan riba, dan mabuk-mabukan.

Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu siapa orang yang paling terakhir dikeluarkan dari neraka dan paling terakhir masuk ke surga. Yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan merangkak. Kemudian Allah berfirman kepadanya, “Pergilah engkau, masuklah engkau ke surga”. Ia pun mendatangi surga, tetapi ia membayangkan bahwa surga itu telah penuh.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *