Kultum 482: Krisis Iklim di Depan Mata

Krisis Iklim di Depan Mata
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Sebuah artikel di Guardian (Oktober 2022) menuliskan bahwa yang mendorong krisis iklim adalah konsumsi berlebihan, bukan populasi berlebih. Menurut Guardian, selama ini kita berfokus pada kelebihan populasi dan menempatkan kesalahan atas darurat iklim, utamanya pemanasan global, dan mengatakan bahwa tubuh wanita yang paling tidak beruntung sebagai dampak negatifnya. Hal ini juga diduga sebagai penyebab tingkat kesuburan terendah di negara-negara kaya.

Sebelum kita bicarakan lebih lanjut, mari kita lihat dan renungkan ulang firman Allah Subhanahu wata’ala alam Al-Qur’an berikut,

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ

أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى

عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya:

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar (QS. Ar-Rum, ayat 41).

Kerusakan di darat dan di laut, baik kota maupun desa, terutama krisis iklim, adalah disebabkan karena perbuatan tangan manusia yang menurutkan hawa nafsu dan jauh dari tuntunan fitrah. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan buruk mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar dengan menjaga kesesuaian perilakunya dengan fitrahnya.

Di dalam tafsir ringkas kementerian agama Republik Indonesia, dijelaskan bahwa perbuatan menurutkan nafsu manusia akan mendatangkan azab sebagaimana azab yang telah menimpa umat-umat terdahulu. Azab itu juga akan datang kepada umat-umat di masa sekarang maupun yang akan datang sebagai sunatullah jika mereka memiliki karakter yang sama. Karena itu, katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada siapa saja yang meragukan hakikat ini, ‘bepergianlah di muka bumi, di mana saja yang bisa kamu jangkau, lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu yang dihancurkan akibat perilaku buruk mereka. Itu semua karena kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah dan menuhankan hawa nafsu’.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *