Hajinews.id – Telur merupakan makanan bergizi yang merupakan sumber protein murah yang mengandung nutrisi lain seperti karotenoid, vitamin D, B12, selenium dan kolin. Karena harganya yang relatif murah, telur menjadi makanan favorit banyak orang.
Selain itu, protein jenis ini mudah disiapkan untuk banyak hidangan lezat. Namun, sebagian orang menghindari telur karena takut kolesterol tinggi. Apa faktanya?
Mengutip Healthline, telur mengandung kadar kolesterol lebih tinggi dibandingkan makanan lainnya. Namun, telur juga sarat dengan senyawa bioaktif yang bermanfaat dan mengandung nutrisi penangkal penyakit lainnya.
Francisco Lopez-Jimenez dari Mayo Clinic menjelaskan bahwa kolesterol dalam telur tampaknya tidak meningkatkan kolesterol darah seperti makanan lain yang tinggi lemak trans dan lemak jenuh, seperti gorengan.
Makanan yang sering dimakan dengan telur, seperti sosis dan ham, lebih mungkin meningkatkan risiko penyakit jantung daripada telur. Selain itu, cara memasak telur, terutama menggorengnya dengan minyak atau mentega, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung lebih tinggi daripada telur itu sendiri.
Berapa banyak konsumsi telur yang aman?
Kebanyakan orang sehat bisa makan hingga tujuh butir telur seminggu tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat konsumsi telur ini bahkan dapat membantu mencegah jenis stroke tertentu dan kondisi mata serius yang disebut degenerasi makula yang dapat menyebabkan kebutaan.
Tetapi jika Anda menderita diabetes, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan tujuh butir telur seminggu meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, penelitian lain tidak menemukan hubungan yang sama.
Studi lain menunjukkan bahwa makan telur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui hubungan antara telur, diabetes dan penyakit jantung.