Tak Pernah Kecewa
By Ustadz Umar Faqihuddin SPdI
Yang mengibadahi Allah dan mengaku sebagai hamba. Akan selalu baik kepadaNya berprasangka. Inilah yang selanjutnya bekal kepada-Nya setia. Sekalipun begitu menghalang rintang ujian yang menggoda.
Saat berprasangka, bukan hanya soal rasa. Namun sesungguhnya ia mewakilkan apa yang ia yakini dan imani kepadanya. Dan prasangka adalah sirkuit edar hidup setiap manusia. Hingga begitu menentukan arah hidup dibawa kemana.
Saat pengalaman kepadaNya selalu terkawal prasangka baik dalam segala suasana. Ia mendapati yang terbaik suguhan dan begitu mempesona. Berdo’a di setiap ibadah tak pernah kecewa.
Tak pernah kecewa, karena Allah telah menyiapkan terbaik rencana. Bila ada bagian episode yang belum bisa dicerna. Ia cukup bertanya akan makna. Tapi tetaplah yang terbaik kesimpulan akhir selalu yang dia punya.
Tak pernah kecewa, saat jawaban do’a tertunda. Karena pasti sedang dipilihkan moment yang istimewa. Untuk sebuah tujuan dan keadaan yang terukur tepat mengena.
Tak pernah kecewa, saat jawab do’a dengan keinginan dirinya berbeda. Karena faham hulu hilir mengalirnya takdir, Allah yang berkuasa. Dan mengalir untuk kebaikan sang hamba yang dicinta.
Tak pernah kecewa, saat do’a tak terwujud nyata . Karena sesungguhnya yang tak terwujud didunia. Sangat mudah terwujud diakherat dan lebih baik dan utama.
Bahkan sekiranya tak berwujud jawaban, justru do’a nya menjadi penjaga dari marabahaya. Menahan musibah dan bencana.
Tak pernah kecewa, sebab takdir baik dan buruk yang menurut catatan hamba. Sebenarnya tercatat baik sahaja dari sana. Agar menguji hamba seberapa ridlo dengan keputusan-Nya. Dan untuk menguji seberapa kepadaNya cinta.
Yang mengaku cinta tak akan kecewa. Tak akan menyimpan sebait pun sekelumit pahit luka. Karena cinta akan mengajak rasa “harapan” dan rasa “takut” untuk ikut serta. Dengan ketiganya, penghambaan akan sempurna.
Semoga menghadirkan ketiganya kita bisa !!