Video 2 Minggu Lalu Jadi Postingan Terakhir Syekh Ali Jaber: Jangan Sampai Nabi Muhammad SAW Kecewa

Syekh Ali Jaber meninggal
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Innalillahi wa innaillahi rojiun, kabar duka datang dari pendakwah kenamaan, Syekh Ali Jaber meninggal dunia.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pagi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal ini terlihat langsung dari postingan Instagram sahabatnya Ustadz Ahmad Alhabsyi.

Ustadz Ahmad Alhabsy tampak memposting foto berdua bersama Syekh Ali Jaber.

Dalam keterangan fotonya, Ustadz Ahmad Alhabsy mengabarkan kabar duka tersebut.

Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Syekh Ali Jaber ternyata sempat unggah postingan ini di Instagramnya.

Tepat dua Minggu sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber menuliskan untaian kata soal Tahun Baru.

Syekh Ali Jaber menyebut soal adzab dan ujian sebab dosa maksiat yang dilakukan di malam tahun baru.

Ia juga memperingati untuk jangan sampai membuat Nabi Muhammad SAW kecewa.

“Hikmah mutiara

Jangan jadi kan tahun baru mendatang kan adzab atau ujian sebab dosa maksiat kita di malam tahun baru bertaqawa lah jangan samapai nabi Muhammad saw kecewa hati nya sebab kebebasan maksiat di malam tahun baru,” tertulis dalam unggahan terakhir Syekh Ali Jaber.

Sebelumnya diketahui Syekh Ali Jaber memang sedang menjalani perawatan lantaran terinfeksi Covid-19.

Menjalani perawatan intensif, Syekh Ali Jaber juga sempat dikabarkan kritis.

Namun beberapa waktu lalu kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber justru dikabarkan membaik.

Hal itu tampak diungkap oleh artis Teuku Wisnu beberapa waktu lalu.

Teuku Wisnu mengunggah foto Syekh Ali Jaber melalui akun instagramnya, Selasa (5/1/2021).

Teuku Wisnu memberikan kabar terbaru yang ia terima terkait kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber.

Teuku Wisnu mengatakan bahwa Syekh Ali Jaber kini tengah dalam kondisi semakin baik dan mengalami cukup peningkatan.

Namun, sang aktor masih meminta doa kepada warganet untuk mendoakan kesehatan Syekh Ali Jaber.

“Alhamdulillahirabbil’alamin, dapat kabar tentang kondisi guru kita semua @syehk.alijaber bahwasanya kondisinya dalam keadaan semakin baik dan terus mengalami peningkatan.

Teman-teman, jangan lupa kita doakan terus agar Allah Ta’ala memberikan kesembuhan untuk beliau ya,” tulis Teuku Wisnu.

Perjalanan hidup Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber merupakan ulama besar yang memiliki kharisma tersendiri bagi jamaahnya.

Sosok Syekh Ali Jaber selalu mendapat tempat di hati umat muslim Tanah Air.

Dakwah yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber selalu ditunggu-tunggu oleh jamaahnya dari berbagai penjuru khususnya Indonesia.

Syekh Ali Jaber pertama kali datang ke Indonesia tahun 2008.

Pada tahun 2008 itulah saat ia berusia 32 tahun, Syekh Ali Jaber pertama kali bertemu dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok dan akhirnya menikah.

Menikah dengan wanita Keturunan Indonesia bernama Umi Nadia, dan telah memiliki 1 anak bernama Fahad Ali Jaber yang lahir pada tahun 2017.

Saat ini Syekh Ali Jaber dan keluarga kecilnya menetap di Pondok Bambu Jakarta Timur.

Syekh Ali Jaber resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 2012.

Syekh Ali Jaber resmi mendapatkan kewarganegaraan Indonesia yang dianugerahkan langsung oleh presiden Indonesia saat itu yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Syekh Ali Jaber dikenal sebagai ulama yang sangat berkharisma apalagi saat menyampaikan dakwahnya.

Mengulik mengenai sosok Syekh Ali Jaber kerap tampil di beberapa program acara di televisi misalnya menjadi juri Hafiz Quran.

Semakin mudah untuk mengikuti kajiannya, Syekh Ali Jaber juga kerap membagikan ceramahnya di kanal YouTube miliknya yakni Syekh Ali Jaber.

Sehingga sosok Syekh Ali Jaber makin dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Syekh Ali Jaber merupakan ulama besar dan pendakwah kondang asal Madinah.

Pemilik nama lengkap Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976 silam.

Ada banyak kisah menarik yang dibagikan oleh Syekh Ali Jaber untuk jamaahnya di Tanah Air.

Siapa sangka ulama besar Syekh Ali Jaber ternyata berdarah Indonesia.

Hal ini terungkap di salah satu ceramahnya yang dibagikan melalui kanal YouTube Syekh Ali Jaber belum lama ini.

Dalam kesempatan ceramahnya, Syekh Ali Jaber selalu menyelipkan ceritanya saat pertama kali tinggal di Indonesia sejak 2008 silam.

“Saya tidak bisa membayangkan 12 tahun sudah berlalu, saya masih ingat pertama kali belum bisa sama sekali Bahasa Indonesia tahun 2008, Cuma saya ingat cuma satu kalimat bagus.

Jadi orang bicara sama saya, saya jawab bagus.

Sudah makan? Bagus, mau kemana? Bagus, jadi saya artikan semua bagus dan selalu saya berdoa ya Allah tolong bantulah saya supaya bisa Bahasa Indonesia yang bisa dipahami,” bebernya.

Syekh Ali Jaber pun mengakui jika doanya kini telah terkabul lantaran sangat ingin menguasai bahasa Indonesia.

“Karena itu doa saya, saya ndak pernah belajar sekolah, sekolah Indonesia atau kursus Bahasa Indonesia atau nyari kamus nggak, cuma hanya bergaul duduk, saya dengar Alhamdulillah bisa hafal,” tuturnya.

Syekh Ali Jaber tetap optimis meski cemoohan datang kepadanya lantaran tidak lancar berbahasa Indonesia.

“Ketika ucapkannya mungkin belum begitu pas, orang-orang ketawain dulu nggak papa, diketawain, dibodohin nggak papa yang penting saya bisa sampaikan yang bermanfaat,” ungkap Syekh Ali Jaber.

Tak hanya diterima oleh masyarakat dan bisa bebicara bahasa Indonesia, ternyata Syekh Ali Jaber juga bertemu dengan sanak saudaranya di Tanah Air.

“Alhamdulillah sedikit demi sedikit bisa mendapatkan bahkan saya dapat kejutan, saya menemukan segala keluarga saya di Indonesia,

Dulu ibu saya tidak pernah cerita, tapi saya ketika sudah berada di sini (Indonesia), baru saya menemukan segala keluarga,” ujarnya.

Bahkan Syekh Ali Jaber mengurai silsilah keluarganya yang berasal dari Indonesia.

“Ternyata kakek saya dan ayah kakek saya dua-duanya kelahiran Lombok,

Bahkan ayah kakek saya dibunuh sama penjajah Belanda dan dia dimakamkan di Ampenan, Lombok dan dia mampu mempersatukan orang Sasak di Lombok untuk melawan penjajah Belanda,” jelasnya.

Syekh Ali Jaber pun sempat membuat lelucon kala bertemu dengabn Presiden Indonesia Jokowi beberapa waktu lalu terkait darah Indonesia yang mengalir di dirinya.

“Makanya ketika bertemu Jokowi saya sampaikan saya cucu pahlawan tapi belum terdaftar,” kelakar Syekh Ali Jaber disambut gelak tawa jamaah.

Pendakwah asal Madinah ini pun tak menyangka akan bertemu keluarga besarnya di Tanah Air yang awalnya negara yang masih asing baginya saat datang.

“Subhanallah tidak membayangkan begitu saya ke Indonesia bisa menemukan sejarah keluarga, bahkan saya punya keluarga besar di Lombok, Cirebon, Surabaya, salah satu kakek saya nikah sama orang Bumi Ayu di Jawa Tengah,” tambahnya.

“Kemudian bertemu dengan keluarga di Cirebon, ada juga di Bali, kemudian di Jakarta, jadi Subhanallah begitu dunia ini kecil, kita bisa terus bertemu dengan keluarga dan kita terus bisa melanjutkan perjuangan,” lanjutnya.

“Dan saya berharap sama-sama kita memperjuangkan negeri kita Indonesia,” ungkap Syekh Ali Jaber.

Sepak terjang Syekh Ali Jaber sebagai pendakwah dalam menyiarkan Islam hingga ke Tanah Air pun penuh dengan cerita.

Bahkan terdapat kisah lucu saat Syekh Ali Jaber pertama kali tinggal di Indonesia pada tahun 2008.

Mendapat penghargaan tersebut justru menjadi beban bagi Syekh Ali Jaber, mengapa begitu?

Dalam tayangan ceramah terbarunya yang dibagikan melalui kanal YouTube Syekh Ali jaber, ia pun sangat mencintai negara Indonesia.

“Selalu saya berkata orang yang sering bilang Indonesia negara terbesar penduduk Islam sedunia dan saya berkata InsyaAllah tidak lama lagi Indonesia menjadi negara terbesar para penghafal Alquran sedunia,” ungkap Syekh Ali Jaber mengawali ceramahnya.

“Mudah-mudahan apa yang bisa kita beri terbaik untuk Indonesia, apalagi semenjak saya mendapatkan penghargaan dari bapak Presiden SBY,” tambahnya.

“Waktu itu tahun 2011 saya diberikan penghargaan oleh beliau menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) semenjak itu saya merasa terbeban karena menerima penghargaan ini,” ujarnya.

Beban yang dimaksud oleh Syekh Ali Jaber yakni ia harus menjaga nama baik dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

“Karena saya merasa ini harus saya menghormati penghargaan ini dan saya harus jaga nama baik Indonesia, saya harus memperjuangkan Indonesia dan saya harus memberi yang terbaik untuk Indonesia,” kata Syekh Ali Jaber.

Bahkan Syekh Ali Jaber bertaruh jika dirinya melanggar kepercayaan demi menjaga nama baik Indonesia, ia rela kewarganeraannya dicabut.

“Kalau saya tidak bisa menjaga nama baik Indonesia dan tidak bisa berbuat yang terbaik untuk Indonesia, lebih baik dicabut warga negara Indonesia,” ungkap Syekh Ali Jaber.

Hal ini tentu bukan tanpa alasan, Syekh Ali Jaber merasa mendapatkan amanah sebagai bangsa Indonesia.

“Karena saya merasa ini amanah dan wajib kita sebagai rakyat Indonesia memperjuangkan yang terbaik dari segi masing-masing, semuanya di posisi dimana posisi anda tolong beri yang terbaik untuk Indonesia,” katanya.

“Karena negeri Indonesia ini sangat berjasa bagi kita dan kita tidak akan mampu membalas jasa Indonesia, tapi kita berusaha memberi yang terbaik, mudah-mudahan apa yang kita perjuangkan untuk Indonesia menjadi saksi baik di hadapan Allah SWT dan sebagai amal sholeh,” lanjutnya.

Syekh Ali jaber juga meminta untuk meniatkan segala sesuatu dengan menjalankan yang terbaik sembari diiringi dengan istighfar karena manusia tidak ada yang sempurna,” ujar Syekh Ali Jaber.

Sumber : sriwijaya

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *