UAH Jelaskan Doa Penghilang Penyakit, Amalan Nabi Ayyub yang Dikisahkan dalam Al-Qur’an

UAH Jelaskan Doa Penghilang Penyakit, Amalan Nabi Ayyub yang Dikisahkan dalam Al-Qur'an
UAH Jelaskan Doa Penghilang Penyakit, Amalan Nabi Ayyub yang Dikisahkan dalam Al-Qur'an
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idUstad Adi Hidayat atau UAH melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official, mengungkapkan suatu doa penghilang segala penyakit yang dapat Anda amalkan.

Ustad Adi Hidayat atau UAH menyatakan bahwa, terkadang manusia diuji oleh Allah dengan segala penyakit dan kesulitan agar manusia menyadari statusnya sebagai hamba.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Anda ingin bermohon kepada Allah dalam keadaan sakit, seperti sekarang ini. Ada wabah, ada penyakit”

“Ini saya berikan satu rahasia penting dalam Al-Qur’an, terkadang Allah menguji kita dengan keadaan sekitaran sampai pada batas manusia kesulitan untuk mengatasinya, di antara rahasianya supaya kita menyadari bahwa kita hamba dan dari situ dengan kesadaran itu, kita bermohon kepada Allah,” ucap Ustad Adi Hidayat dikutip dalam kanal YouTube Adi Hidayat Official, 14 Agustus 2021.

Hal ini seperti yang terdapat dalam surah Al-An’am ayat 42, yang berbunyi: “Wa laqad arsalnaa ilaa umamim ming qablika fa akhaznaahum bil-ba’saa’i wad-darraa’i la’allahum yatadarra’un“.

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemalaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.”

Oleh sebab itu menurut Ustad Adi Hidayat, jika manusia masih angkuh dan masih merasa mampu maka Allah akan berikan yang lebih daripada rasa sakit yang sebelumnya sampai manusia mengakui kemanusiaannya, kehambaannya dan bermohon kepada Allah.

Untuk doa menghilangkan segala penyakit itu kata Ustad Adi Hidayat dapat dilihat pada kisah Nabi Ayyub dalam surah Al-Anbiya ayat 83-84.

Dalam kisah ini, Nabi Ayyub dikatakan memanjatkan sebuah doa kepada Allah agar diberikan kesembuhan dari penyakit yang di deritanya.

Bunyi Ayat 83:

“Wa ayyuba iz naadaa rabbahuu annii massaniyad-durru wa anta ar-hamur-raahimiin”

“Dan (ingatlah kisah) Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya: (Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”

Bunyi Ayat 84:

“Fastajabnaa lahu fa kasyafnaa maa bihii min durriw-wa ‘atainahu ahlahu wa mislahum ma’ahum rahmatam min ‘indinaa wa zikraan lil-‘abidiin”

“Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.”

Berdasarkan surah Al-Anbiya ayat 83-84, dikatakan bahwa Nabi Ayyub dalam sakitnya memanjatkan sebuah doa kepada Allah dan doa yang dipanjatkan tersebut langsung dikabulkan oleh Allah.

Bahkan tak hanya penyakit Nabi Ayyub yang disembuhkan oleh Allah, melainkan semua hal yang telah hilang sebelumnya telah dilipatgandakan.

Bukan itu saja, di akhir ayat 84 surah Al-Anbiya kata Ustad Adi Hidayat adalah sebuah pengingat bagi setiap hamba Allah.

Di akhir ayat 84 tersebut kata Ustad Adi Hidayat diingatkan bahwa jika seseorang sedang sakit dan berdzikir sama seperti nabi Ayyub, maka dia juga akan disembuhkan seperti Nabi Ayyub.

Adapun doa Nabi Ayyub yang dimaksud yakni:

“Annii massaniyad-durru wa anta ar-hamur-raahimiin”

“(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”

Doa di atas dapat Anda amalkan setiap selesai salat fardu atau pada salat tahajud Anda.

Jika bersungguh-sungguh, niscaya doa tersebut dikabulkan oleh Allah SWT sesuai dengan surah Al-Anbiya ayat 84.

Sumber: palopo

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *