Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Tujuan kita hidup di dunia salah satunya adalah mencari amalan sebagai bekal untuk masuk surga.
Gus Baha sendiri telah menyebutkan 5 golongan orang yang pasti masuk surga dengan memiliki atau melakukan hal ini.
Hal ini berdasarkan perkataan dari sahabat Nabi Muhamamad SAW yaitu Sayidina Umar ra, diceritakan oleh Gus Baha.
Simaklah ucapan Gus Baha terkait 5 golongan orang yang pasti masuk surga dikutip dari YouTube SANTRI OFFICIAL pada 3 Desember 2021.
“Maqalah kelima dari Sayidina Umar ra., berkata dengan berstatus Mauqif Alaih maksudnya berhenti di Umar. Berati memang ini ucapan Umar,” ucapnya.
Kata Gus Baha hal tersebut berstatus Marfu artinya disandarkan pada Nabi SAW. Jadi kemungkinannya itu ucapan Umar, atau ucapan yang dikutip dan disandarkan pada Nabi SAW.
“Hadist Mauquf ialah hadist yang diriwayatkan dari sahabat dan tidak sampai kepada Nabi SAW sedangkan hadist Marfu ialah hadist yang dikabarkan oleh sahabat, dengan mengutip sabda Rasulullah SAW.
“Intinya, jika ada Hadist Mauquf, berarti berhenti di sahabat tapi kalau Marfu dikutip dari sabda Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” lanjutnya.
Gus Baha mengungkapkan isi dari hadist berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW.
“Hadistnya begini kalau saja aku tidak takut dikatakan mengklaim satu sesuatu yang gaib. Gaib itu sesuatu yang tidak terlihat akibatnya niscaya aku akan bersaksi bahawa ada lima kelompok yang merupakan ahli surga. KTP-nya surga sudah tercatat sebagai penduduk surga,” tuturnya.
Lanjut Gus Baha, intinya lima orang ini pasti penduduk surga meskipun Sayidina Umar tidak berani berkata, karena takut dianggap mengklaim tahu sesuatu yang gaib.
Berikut daftarnya 5 golongan orang yang pasti masuk surga yang diungkap Gus Baha.
“Pertama, orang fakir yang punya banyak anak. Tampaknya sudah banyak yang emncoba, fakir dan punya banyak anak. Kata fakir kurang seru, kita pakai kere saja,” katanya.
Orang pertama yang pasti msuk surga disebut Gus Baha yaitu fakir yang punya banyak tanggungan. Banyak tanggungan itu bisa karena banyak anak maupun banyak istri.
“Fakir itu ialah orang yang, Iyal adalah tinggal bersama orang yang fakir. Iyal itu orang yang tinggal bersamamu.
“Dan wajib dinafkahi oleh orang fakir tersebut misalkan budaknya atau istrinya. Jadi, semisal kamu fakir, tapi punya banyak istri, banyak anak dan masih punya pembantu. Tapi kamu jangan tanya, fakir kok punya pembantu? Makanya susah berarti belum termasuk ahli surga,” imbuhnya.
Fakir yang dimaksud oleh Gus Baha ini mereka yang memiliki banyak tanggungan.
“Jadi, ahli surga pertama ialah tanggungan orang fakir yang punya banyak tanggungan itu bisa berupa budak, istri atau anak yang masih kecil-kecil. Punya banyak anak kerja di pabrik, kamu kerjakan dan tinggal narik uang, anaknya masih kecil-kecil,” terangnya.
Selanjutnya, yaitu istri yang diridhoi oleh suaminya dan ketiga perempuan yang maharnya diberikan kepada suaminya.
“Kedua, istri yang diridhoi oleh suaminya. Dan perempuan yang menyedekahkan maharnya kepada suaminya. Perempuan yang hak maharnya diberikan kepada suaminya,” pungkasnya.
Selanjutnya, orang yang kedua orang tuanya ridhoi terhadap dirinya.
“Keempat, orang yang kedua orang tuanya ridho atas dirinya. Ini gampang, orang yang didiridhoi oleh kedua orang tuanya,” ucapnya.
Terakhir yaitu kata Gus Baha orang yang taubat dari dosa.
“Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda orang yang tobat dari dosa itu seperti orang yang tak punya dosa sama sekali, hadist riwayat Baihaqi.
“Diriwayatkan bahwa Nabi bersabda semua manusia itu punya banyak salah asal masih manusia itu memang banyak salahnya dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah dia yang bertaubat. Jadi semua orang psti pernah bersalah. Tapi sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah dia yang suka bertaubat hadist riwayat Ahmad Tirmidzi,” tutupnya.***
