Gus Baha: Kalau Saya Meninggal, Jangan Mengabari Para Santri

Kalau Saya Meninggal Jangan Mengabari Para Santri
Gus baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idGus Baha berpesan jika nanti beliau meninggal, langsung dikubur saja dan tidak usah mengabari santrinya. Hal itu Gus Baha sampaikan kepada anak dan istrinya yang diceritakan kembali dalam kajian beliau yang juga dimuat oleh Alanu.

Cerita Gus Baha yang meminta kalau meninggal minta santrinya tidak dikabari dimulai dari penjelasan tentang istilah Adam. Adam berarti tidak ada atau tidak mewujud.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Gus Baha kemudian menjelaskan bahwa manusia merupakan wujud yang bisa menjadi saksi kebesaran Allah SWT. dan bisa ditiadakan, alias bisa menjadi tidak berwujud.

Dengan kondisi berwujud seperti ini, kita tidak memiliki kehendak mutlak, bahkan atas dunia yang kita tinggali. Tugas kita adalah menjadi saksi kebesaran Allah SWT, mensyukuri nikmatnya, dan menjalankan perintah-Nya.

Menurutnya, kematian seseorang tidak dijanjikan surga atau neraka, yang ada adalah pertemuan kembali dengan Allah. Seperti saat kita belum mewujud menjadi manusia. Sehubungan dengan itu, ulama kharismatik ini pun berujar bahwa yang paling penting baginya nanti adalah pertemuan dengan Allah.

Mati dalam keadaan megah yang bukan berarti diantar oleh ribuan santrinya. Malahan, santri Mbah Maimoen ini berpesan kepada anak dan istri untuk tidak usah mengabari para santrinya.

Perjalanan Menuju Tuhan yang Megah

Gus Baha juga menuturkan bahwa beliau ingin meninggal dalam keadaan megah yang artinya sunyi. Sebab beliau ingin perjalanan menjumpai Allah SWT. berjalan tenang.

“Istri, saya kasih tahu, ‘Jika saya mati langsung dikubur saja, nggak usah mengabari santriku’,” kata beliau dalam bahasa Jawa.

Sang istri pun menjawab,”Njenengan ini lho, kan, santrinya banyak.”

Kiai asal Rembang ini pun menjawab pertanyaan istrinya dengan santai.

“Ya nggak usah dikasih tahu, nanti juga kalau di bulan-bulan berikutnya pengajiannya libur terus. Santri juga bakalan tahu sendiri,” katanya lagi.

“Orang yang tahu hakiki itu tahu, wujud yang sekarang itu wujud yang khaliq. Wujud yang rusak karena untuk mempertahankan sendiri wujudnya tidak bisa. Oleh karena itu para ulama itu berkata tidak ada wujud yang hakiki kecuali wujud Allah,” terang Gus Baha melanjutkan dakwahnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *