Hikmah Pagi : Penyebab Naik-Turunnya Iman Manusia

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

 

 

Hajinews.id – Setiap manusia tentu mengalami naik-turunnya iman sebab memang Nabi Muhammad SAW mengabarkan sesungguhnya hati seorang hamba itu terletak di jari jemari Allah SWT. Jika Allah menghendaki seorang manusia itu tersesat, akan tersesatlah dia. Jika Allah menghendaki ia lurus, luruslah jalannya.

Di bulan Ramadan ini, mungkin saja di awal kedatangannya, kita menyambutnya dengan semangat yang membara. Semakin hari, bisa saja iman kita turun, semangat kendur. Namun, kata Ustaz Adi Hidayat (UAH), hal itu bisa diatasi asalkan kita mengamalkan apa yang ada di dalam rukun Islam.

“Jika kita sudah bersyahadat, pembuktian kuatnya iman seseorang dalam berislam adalah dengan melakukan amal ibadah. Dengan salat, puasa, zakat, dan haji, termasuk umrah,” kata Ustaz Adi dalam kanal Youtube Adi Hidayat Official.

Penyebab turunnya iman juga beragam. Namun, Ustaz Adi menyebutkan paling besar berasal dari provokasi setan. Makhluk Allah yang satu ini memang sedari awal penciptaannya ditujukan menjerumuskan manusia ke api neraka.

“Setan itu kalau sudah memprovokasi, lewat mana saja dia masuk. Tidak tanggung-tanggung dan tidak mau gagal. Dia akan menembus semua lapisan keimanan kita agar kita terjerumus dalam berbuat dosa,” tutur UAH.

Sifat setan yang punya semangat memprovokasi itu juga dijelaskan dalam Alquran di Surat Al-Araf ayat 16-17. “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur (taat)”.

Disebutkan dalam surat tersebut, meski diprovokasi sedemikian rupa oleh setan, sesungguhnya manusia bisa mengantisipasi itu dengan ketaatan. Itulah yang dikatakan UAH tadi. Kencangkan pembuktian iman kita melalui perbuatan amal saleh. Beribadah dengan konsisten dan terus mengingat Allah SWT.

Godaan dunia

Selain provokasi setan, ada godaan dunia yang membuat manusia lalai akan perannya sebagai hamba. Ketika manusia terlena, kerap kali ia jadi disibukkan dengan urusan dunianya.

Hati manusia menjadi terikat akan kesenangan dunia yang fana sehingga lupa bahwa kehidupan yang kekal ialah akhirat.

Dalam sabda Rasul, “Demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan pada kalian, melainkan aku takut dunia dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian. Lalu, kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana mereka berlomba-lomba, lalu dunia itu membinasakan kalian seperti halnya mereka binasa.”

Terakhir, lingkungan yang buruk juga bisa memengaruhi tingkat keimanan manusia. Apabila kita berteman dengan orang yang gemar berbuat dosa, kita punya kecenderungan lebih besar untuk melakukan hal serupa. Untuk itu, UAH menyarankan agar kita dapat memilih lingkungan yang baik untuk menjaga kualitas iman.

Hal yang paling penting disampaikan UAH karena iman ada di hati dan sifatnya naik-turun, kita tidak boleh menghukumi keadaan jiwa seseorang saat ia sedang berada di fase turun. Nabi pun tidak pernah menghukumi keadaan jiwa umatnya. Wilayah iman ialah wilayah kuasa Allah SWT.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *