Hikmah Pagi: 8 Syarat Taubat Nasuha

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
(1). “Wahai orang-orang yang beriman !! “BERTAUBATLAH” kepada Allah dengan Taubat Nasuha” (QS. At-Tahrim [66]: 8)

(2). “Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, Wahai orang-orang yang Beriman, agar kamu Beruntung” (QS. An-Nur : 31)

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

(3). “Dan barangsiapa yang mengerjakan “kejahatan, dan menganiaya dirinya”, lalu dia mohon ampun kepada Allah, niscaya dia dapati Allah “Maha Pengampun”, lagi Maha Penyayang” (QS.An-Nisaa’ [4]: 110)

Setiap manusia pasti ia pernah berbuat dosa & kesalahan sepanjang hidupnya. Maka wajib bagi mereka untuk “bertaubat” kepada Allah Ta’ala, dan tidak berputus asa dari Rahmat-Nya yang sangat luas.

Karena sebanyak apapun dosa yang telah dilakukan seorang hamba, maka ALLAH tetap akan mengampuninya selama dia bertaubat dengan cara taubat yang Benar.

Agar taubat diterima Allah, hendaknya seseorang itu melaksanakan 8 syarat :

(1). Menyesali “dosa-dosa” yang dilakukan, sehingga tidak ingin mengulangi kembali

(2). Istighfar (memohon ampun) kepada Allah atas dosa-dosa yang pernah dilakukan

(3). Berniat dan bertekad untuk tidak lagi mengulangi perbuatan dosa dan maksiat

(4). “Meminta Maaf” kepada orang yang pernah dizhalimi, atau disakiti, dan juga mengembalikan barang orang lain yang pernah diambil

(5). Taubat dilakukan pada waktu masih terbukanya peluang untuk “Diterimanya” taubat, yaitu “sebelum ruh” itu sampai di kerongkongan, atau sebelum “Matahari” terbit dari arah barat, atau saat sebelum datangnya “ADZAB” hukuman dari Allah

(6). Memperbanyak amal setelah taubat

“Dan barangsiapa yang telah “bertaubat” dan juga telah mengerjakan amal shalih, maka sesungguhnya dia telah bertaubat kepada Allah dengan Taubat Nasuha (yang Sebenar-Benarnya)” (QS. Al-Furqan : 71)

(7). Taubat itu dilakukan dengan “ikhlas“, bukan karena “makhluk / tujuan duniawi”

(8). Seseorang yang pernah “MENYERU” kepada kesesatan lalu diikuti oleh orang lain, hendaknya dia pun “mengumumkan taubatnya dan menjelaskan kesalahannya”

“Kecuali mereka yang telah BERTAUBAT, telah mengadakan perbaikan, dan (juga) Menjelaskan (Kebenaran), maka mereka itulah yang Aku “TERIMA” taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Baqarah : 160)

Wahai Saudaraku…
Laksanakanlah 8 Syarat untuk diterimanya taubat seperti di atas dan bergembiralah dengan sabda Nabi صلى الله عليه و سلم :

Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang Tidak punya dosa” (HR. Ibnu Majah dan ath-Thabrani, hadits dari Ibnu Mas’uud, Shahiihut Targhiib no. 3145)

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar
Instagram : @najmiumar_official
Youtube : najmi umar official

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *