Ustadz Adi Hidayat: Meraih Lailatul Qadar Dengan Salat Dua Rakaat dan Dasar Haditsnya

Meraih Lailatul Qadar Dengan Salat Dua Rakaat
Ustadz Adi Hidayat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara mencapai malam Lailatul Qadar dengan menunaikan salat dua rakaat bagi umat Islam di bulan Ramadan 2024.

Saat salat dua rakaat dipanjatkan, Ustadz Adi Hidayat menuturkan, salat tersebut dilakukan di tengah malam untuk melengkapi qiyamul lail lainnya yang dilakukan umat Islam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Petunjuk Nabi Muhammad SAW di penghujung bulan Ramadan, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan kita untuk mencapai malam Qadar dan memperbanyak ibadah.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis shahih Ustadz Adi Hidayat, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk mengencangkan pinggang, yang dalam hal ini berarti menjalankan ibadah dengan penuh semangat.

Umat ​​Islam kini memasuki Ramadan 1445 H, bulan suci yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia. Ramadan merupakan bulan suci dimana umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak ibadah keagamaannya.

Selain puasa, ibadah lain yang harus dimaksimalkan selama sisa bulan Ramadan, antara lain salat sunnah siang dan malam, membaca Al-Qur’an, dzikir, dan zakat.

Ada satu malam yang didambakan seluruh umat Islam di dunia saat bulan suci, yakni Lailatul Qadar malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Ustadz Adi Hidayat memaparkan Nabi Muhammad SAW bersabda jika telah sampai pada hari-hari akhir Ramadan yakni 10 hari terakhir bulan suci, maka kencangkan ikat pinggang yang bermakna meningkatkan motivasi dalam beramal ibadah.

“Seperti kita sedang balap lari, mendekati penghujung garis finis kekuatan semakin meningkat, mengapa ditingkatkan, kata Nabi SAW ada kemungkinan Lailatul Qadar turun di malam-malam terakhir Ramadan,” ucap Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Sobat Hijrah.

Hal ini sebagai motivasi kepada umat muslim supaya tidak menurunkan semangat untuk beribadah, karena kecenderungan orang-orang di awal Ramadan sangat bersemangat memasuki pertengahan hingga akhir terjadi penurunan semangat.

Dan di akhir-akhir Ramadan tersebut saat sebagian orang memilih dunia, Allah turunkan pahala akhirat yakni Lailatul Qadar, maka diturunkan kemudian semangatnya oleh Nabi Muhammad SAW agar kaum muslimin memburunya.

Sebagaimana hadits riwayat Bukhari dan Muslim berikut:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan), beliau mengencangkan ikat pinggangnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjimak), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari, no. 2024 dan Muslim, 1174).

Kemudian hadits yang kedua mengenai tips meraih malam Al-Qadar, Ustadz Adi Hidayat menguraikan Nabi Muhammad SAW bersabda “Aku pernah ditunjukkan oleh Allah dalam satu mimpi tentang Lailatul Qadar hanya waktunya oleh Allah dibuat menghilang dariku, dilupakan, namun tanda-tandanya disebutkan, pada saat itu kelihatan hening, tenang, angin tidak terlampau kencang, hujan tidak deras, suasananya enak dan teduh.”

Terkait waktu yang dihilangkan atau disembunyikan, para ulama berpendapat hal ini menunjukkan dibuat ghaib waktunya supaya umat Islam semangat mencari malam Lailatul Qadar.

Sebab itu, jika tidak ingin kehilangan malam Al-Qadar maka rahasia pertamanya adalah setiap malam Ramadan bangun, walaupun hanya 5-15 menit.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *