Mana Yang Lebih Utama, Qurban Seekor Sapi Secara Kolektif Atau Seekor Kambing? Inilah Jawaban Gus Baha

Qurban Seekor Sapi Secara Kolektif
Qurban Sapi


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idQurban dilaksanakan pada hari raya Idul Adha dan hari Tasyrik pada tanggal 10 hingga 13 Dzulhijah. Masih ada hampir dua bulan lagi sampai sekarang.

Meski masih terbilang tua, namun masyarakat sudah mempersiapkannya sejak lama. Misalnya, memutuskan apa yang akan dikorbankan tahun ini; Seekor sapi, kambing, kerbau atau hewan lainnya menurut hukum Syariah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di Indonesia, ada dua hewan kurban yang paling umum, yaitu kambing (domba) dan sapi. Biasanya seekor sapi dikurbankan untuk tujuh orang, tanpa memandang apakah mereka satu keluarga atau tidak.

Sapi dibeli melalui usaha patungan, kecuali yang membeli sapi dan menjualnya kepada orang lain.

Seringkali salah satu peserta (iuran patungan)

Jadi pertanyaannya, jika disuruh memilih, apakah akan memilih kurban bersama berupa patungan sapi atau kurban tunggal berupa kambing? Mana yang lebih utama ?

Soal ini, Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskannya dengan tuntas.

Gus Baha Pilih Qurban Kambing, Kenapa?

Gus Baha ternyata lebih memilih kurban satu kambing untuk satu orang dibandingkan kurban sapi, tapi untuk tujuh orang.

“Menurut pendapat saya kayaknya memang kalau sama-sama, tujuh orang dengan satu sapi dibandingkan satu orang satu kambing, saya lebih ikut pendapat yang mengatakan lebih baik milih kambing,” jelas Gus Baha saat berkesempatan ngobrol santai bersama Prof Quraisy Shihab di kanal Youtube Najwa Shihab, dikutip Sabtu (20/4/2024) via kanal Keislaman NU Online.

Menurut Gus Baha, pendapat yang disampaikannya itu merupakan pendapat mayoritas ulama. Hal tersebut termaktub di kitab-kitab klasik yang membahas tentang fiqih.

Selain itu, dalam sejarah kurban yang menceritakan tentang peristiwa kurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Allah mengganti Nabi Ismail dengan kambing, bukan hewan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kambing lebih dipilih Allah.

“Dalam kitab-kitab fiqih, memang kambing lebih utama dibandingkan sapi. Dalam banyak pendapat ulama. Alasannya lebih privat,” terang Gus Baha.

Logika sederhana Gus Baha, jika kambing tidak lebih baik dari hewan lain, maka tentu Allah tidak mengganti Nabi Ismail dengan kambing ketika peristiwa kurban tersebut. Kurban seekor kambing untuk satu orang juga menandakan sikap ksatria. Tidak bergantung kepada yang lainnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *