Takdir Ditentukan Sebelum Lahir, Mengapa Masih Harus Berdoa? Ini Kata Buya Yahya

Takdir Ditentukan Sebelum Lahir
Buya Yahya


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idTakdir merupakan ketetapan Allah SWT bagi setiap makhluk. Tuhan menentukan Takdir baik dan buruk setiap orang sebelum ia dilahirkan.

Ada catatan tentang dia sejak lahir hingga kematiannya. Hanya saja Allah SWT tidak mengungkapkan benang kehidupannya kepada setiap orang dan ini adalah rahasia-Nya. Namun semua yang terjadi adalah bagian dari takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di sisi lain, kita diperintahkan untuk berdoa kepada Allah SWT sepanjang hidup kita. Doa merupakan ibadah yang bisa dilakukan kapan saja. Sering dikatakan bahwa doa menuntun pada kehidupan yang lebih baik, keberuntungan, mendapatkan pekerjaan dan memudahkan dalam mencari jodoh.

Terkait takdir dan tata cara berdoa, salah satu jemaah Al Bahjah menilai perlu adanya pernyataan mengenai kedua persoalan tersebut. Jika takdir sudah ditentukan Allah, apakah masih perlu berdoa? Atau menyerah pada takdir yang telah ditentukan jauh sebelum lahir?

Pertanyaan ini dilontarkan kepada Pengelola LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Maarif alias Buya Yahya. Simak tanggapan pendeta karismatik kelahiran Blitar, Jawa Timur berikut ini.

Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan, takdir yang Allah telah, sedang, dan akan berlakukan untuk hamba-Nya sudah Ia ketahui. Takdir adalah urusan Allah, bukan urusan makhluk.

“Kita posisikan sebagai seorang hamba, bukan memposisikan sebagai Tuhan. Jadi, urusan ibu kita menikah itu sudah tahu kalau kita bakal lahir. Catatan itu sudah Allah ketahui semuanya,” ungkap Buya Yahya, dinukil dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (25/5/2024).

Buya Yahya menambahkan, segala sesuatu yang terjadi pada setiap hamba sudah diketahui oleh Allah. Bahkan, Allah pun sebenarnya mengetahui siapa saja yang akan menjadi penghuni surga.

“Urusan takdir itu urusan Allah, dan Anda jangan sok tahu tentang takdir. Bahkan di sisi lain (harus) bersyukur kepada Allah (karena) Allah itu menutup semuanya. Kalau tahu (takdir) Anda, pusing,” imbuh Buya Yahya.

Maksudnya, jika Allah membuka catatan garis kehidupan setiap manusia, maka manusia akan pusing karena memikirkan takdir yang akan dihadapi itu. Misalnya, kita tahu bahwa bulan depan akan sakit keras, itu akan menjadi pikiran setiap hari. Maka, Bersyukurlah karena Allah tidak memberitahu takdir setiap makhluk-Nya.

“Allah beri kepada kita akal, beri petunjuk. Lalu (kita) disuruh ikuti petunjuk. Kita mengikuti petunjuk yang sudah diketahui oleh Allah, termasuk doa juga sudah diketahui oleh Allah,” kata Buya Yahya.

Mengapa Masih Perlu Berdoa?

Meskipun takdir sudah ditetapkan, berdoa tetap harus dilakukan. Buya Yahya menganalogikan takdir dan doa ini seperti orang yang sedang lapar. Jika tidak segera mengambil piring untuk makan, maka lapar itu tidak akan hilang. Dan mengambil piring juga sudah menjadi takdirnya.

“Doa itu sama seperti Anda mengambil piring untuk ke dapur (makan) agar perutnya kenyang. Anda kalau lapar gak boleh berkata, ‘Kalau memang jatahnya saya kenyang, duduk di sini tetap kenyang’. Gak ada. Anda harus ambil piring, pergi ke dapur, ambil nasi, Anda makan baru kenyang. Berarti ambil piring bagian dari takdir Allah. Allah (sudah) tahu,” terang Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan, doa tidak akan mengubah takdir, tapi doa bagian dari takdir. Dengan berdoa, ia akan mendapat rezeki. Itu sebetulnya sudah Allah ketahui.

Dari berdoa lalu mendapatkan rezeki itu sudah runtut sebagai takdirnya.

“Allah tahu kok 2000 sekian Anda sukses bisnis. Cuma rentetannya Anda usaha, cari modal, kerja keras. Coba kalau dikasih tahu Anda akan kaya raya, sudah malas hari ini. Jadi, jangan sok jadi Tuhan, sok tahu takdir, repot,” tandas Pengasuh LPD Al Bahjah ini.

Kesimpulannya, berdoa tetap harus dilakukan meski Allah telah menetapkan takdir setiap manusia. Wallahu a’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 Komentar