Gus Baha Mengungkap Reaksi Rasulullah Saat Para Malaikat Marah dan Ingin Membinasakan Orang-Orang Jahat di Makkah

Reaksi Rasulullah Saat Para Malaikat Marah
Gus Baha


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idUlama tafsir asal Rembang, Jawa Tengah, kini dikenal dengan sebutan Rais Syuriah PBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalilm atau Gus Baha, memberikan bukti perselisihan antara Nabi Nuh dan Rasulullah Muhammad SAW dalam respons terhadap kejahatan orang-orang nakal

Menurut murid Mbah Moen, Nabi Nuh AS meyakini bahwa orang yang fasik atau jahat pasti akan melahirkan keturunan atau anak yang jahat dan fasik. Oleh karena itu, menurut Nuh, mereka harus dibasmi hingga ke akar-akarnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Nabi Nuh itu punya keyakinan, jikalau anaknya orang fasik itu ya fasik, anaknya orang nakal ya nakal,“ papar Gus Baha sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube @Sudarnopranoto, Sabtu (01/06/2024).

“Sebab itu harus dimusnahkan akar-akarnya, supaya tidak memproduksi populasi kezoliman,” sambungnya.

“Orang nakal ya melahirkan anak nakal, gen-nya gen nakal, pasti nanti anaknya nakal,” demikian anggapan Nabi Nuh AS sebagaimana dipaparkan Gus Baha.

Sikap Rasulullah SAW Ketika Menghadapi Orang Kafir

Lain halnya dengan Rasulullah SAW, tatkala menghadapi orang kafir Mekkah yang mendustakan kenabiaannya. Saking geramnya atas perlakuan keji orang-orang kafir Makkah, mengundang murka beberapa malaikat Allah.

Para malaikat seperti Jibril, Israfil dan malaikat gunung menawarkan diri untuk memusnahkan penduduk Mekkah. Namun hal ini ditolak oleh Rasulullah SAW.

“Nabi Muhammad SAW ketika didustakan di Makkah, Malaikat Jibril, Israfil dan gunung menawarkan akan memusnahkan penduduk Makkah,” terangnya.

“Nabi mengatakan” jangan!” sambungnya.

Nabi SAW melarang para malaikat menghancurkan penduduk Mekkah lantaran memiliki harapan karena boleh jadi, orang tuanya kafir, anaknya menjadi mukmin.

“Mungkin mereka kafir tapi anaknya menjadi mukmin,” terangnya.

Pandangan Syaikh Abu Hasan Asy-Syadzili

Tak hanya itu, ulama yang dijuluki manusia Al-Qur’an ini mengutip pernyataan Syaikh Abu Hasan Asy-Syazili dalam kaitannya dengan sikap Nabi Nuh AS ini.

Menurut Abu Hasan As-Syadzili, beda sikap Nabi Nuh AS dan Rasulullah SAW ini menandakan bahwa pengetahuan Nabi Nuh AS itu tidak setinggi Rasulullah SAW.

“Makanya Abu Hasan As-Syadzili menyindir Nabi Nuh, seumpama ilmu Nabi Nuh setinggi ilmunya Nabi Muhammad, dan tahu di dalamnya ashlabil kuffar, di dalam dadanya orang-orang kafir ada yang beriman itu tidak bakalan memvonis,” paparnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar