Biang Virus Corona Diduga dari Sup Kelelawar

Ilustrasi sup kelelawar. (Foto: elitereaders)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Buletin Sains China merilis bahwa kelelawar buah disinyalir sebagai pembawa virus corona dan sup kelelawar yang terkenal di Kota Wuhan adalah perantara virus itu menular ke manusia. Kelezatan sup kelelawar dari Kota Wuhan, China sudah terkenal di dunia. Sayangnya, Kota Wuhan juga disebut sebagai tempat asal dari virus corona.

Sebelumnya kalangan ilmuwan kesehatan memperdebatkan, apakah ular atau kelelawar sebagai biang virus corona yang kini menjelma menjadi wabah mematikan di China. Para pakar yang berafiliasi dengan sejumlah perguruan tinggi di Inggris berselisih paham soal ular dengan mengatakan bahwa kelelawar yang lebih memungkinkan sebagai biang utama.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Para ahli kemudian percaya bahwa kelelawar buah yang pembawa virus tersebut. Dalam laporan Buletin Sains China disebutkan para peneliti awalnya meremehkan kondisi virus ini karena dianggap mirip dengan pneumonia dan SARS seperti dilansir Mirror, Jumat (24/1/2020).

Namun dugaan biang virus corona ini semakin diperkuat dengan beredarnya sebuah video di dunia maya yang memperlihatkan semangkuk sup kelelawar yang terlihat tidak wajar. Menurut laporan Daily Star, gambar tersebut dinilai aneh lantaran pada bagian wajah kelelawar terlihat menyeringai dengan bagian dalam perutnya yang kemerahan mengambang di antara kaldu.

Video lain juga memperlihatkan hal yang sama. Kali ini seorang gadis memasukkan salah satu kelelawar ke dalam mulut dan teman-temannya merasa ada yang aneh dengan kelelawar tersebut. “Virus corona Wuhan bisa jadi berasal dari kelelawar tetapi antara kelelawar dan manusia mungkin ada perantara yang tidak diketahui,” ujar salah satu ilmuwan yang diterbitkan di South China Morning Post.

Sementara itu, Wuhan tempat asal virus telah dikarantina karena virus terus menyebar. Pemerintah lokal Wuhan mengatakan akan menutup semua jaringan transportasi perkotaan dan menangguhkan penerbangan keluar dari kota. Pemerintah juga mendesak warga untuk tidak meninggalkan kota kecuali keadaan darurat.

Berdasarkan laporan terkini, pemerintah China menyebutkan virus corona telah menewaskan 25 orang di China dan menjangkiti lebih dari 800 orang.

Komisi Kesehatan Nasional China, seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa hingga Kamis (23/1/2020) ada 830 kasus orang terpapar virus tersebut dan 25 orang meninggal. Sebagian besar kasus muncul di kota penting China, Wuhan, tempat virus itu diyakini berasal akhir tahun lalu.

Adapun Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keadaan tersebut darurat tapi tidak menyebutkan bahwa wabah itu sebagai darurat internasional. Sejauh ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa di sedikitnya tujuh negara lainnya dalam kasus tersebut.

Para pejabat kesehatan khawatir bahwa tingkat penularan bisa meningkat dengan cepat karena ratusan ribu warga China pulang kampung dan melakukan perjalanan ke luar negeri selama liburan sepekan dalam rangka Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada Sabtu (25/1/2020).

Walaupun demikian, “agak terlalu dini” untuk menganggap wabah itu sebagai “Kekhawatiran Internasional Darurat Kesehatan Masyarakat”, kata ketua panel Komite Kedaruratan WHO Didier Houssin.

Jika dinyatakan sebagai darurat internasional, negara-negara akan diharuskan meningkatkan penanganan internasional. “Tapi jangan salah, di China ini adalah keadaan darurat,” kata Houssin. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *