Sekalilagi Inilah Ayat-ayat “Corona” dalam Alquran

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id,- Hingga Jumat (7/2/2020), total korban jiwa mencapai 722 orang, naik sebanyak 86 kematian dari hari sebelumnya. Di seluruh daratan China terdapat 3.399 kasus infeksi terkonfirmasi pada Jumat. Ini menambah jumlah secara keseluruhan hingga saat ini menjadi 34.546 kasus, demikian diungkapkan Komisi Kesehatan Nasional pada Sabtu.

Menurut beberapa penelitian, virus corona muncul akibat hewan-hewan liar yang dijual secara bebas di Wuhan, seperti kelelawar, kodok, ular dan lain-lain, yang bagi orang normal sebagai hal yang menjijikkan (meskipun menurut pemakannya adalah satu hal yang memiliki sensasi, katanya).
Islam sejak awal telah mengingatkan agar makan makanan yang halal lagi baik (halalan thayyiban).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Petugas medis di China sedang mengatasi pasien terjangkit corona (dok(

Banyak ayat-ayat yang mengingatkan hal itu. Katak merupakan salah satu hewan yang dilarang untuk dibunuh. Tentu saja dibalik larangan itu, ada alasan dan juga hikmah di balik itu semua.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru, ia berkata, “Janganlah kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbih. Jangan kalian pula membunuh kelelawar, karena ketika Baitul-Maqdis roboh ia berkata : “Wahai Rabb, berikanlah kekuasaan kepadaku atas lautan hingga aku dapat menenggelamkan mereka.” (HR. AL Baihaqi dalam Al-Kubraa 9: 318 dan Ash-Shugraa 8: 293 no. 3907. dan Al-Ma’rifah hal. 456. Al Baihaqi berkata bahwa sanad hadits ini shahih).

Pada kitab yang sama Aisyah Radhiallahuanhu juga menyebut peran besar kelelawar ketika kebakaran melanda Masjidil Aqsa.

Diriwayatkan dari Aisyah tentang kelelawar, dia adalah hewan yang memadamkan api dengan sayap-sayapnya pada saat Baitul Maqdis dibakar.

Allah berfirman dalam Alquran, “Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.” (QS. Al-A’raf 7:133)

Dari sini diketahui jika kedua hewan ini dilarang untuk dibunuh, tentunya apalagi jika dimakan.
Secara mengejutkan peneliti asal ITB menjelaskan bahwa katak mengandung cacing nematoda yang ada pada sistem pencernaan katak.

Apabila cacing tersebut masuk ke dalam sistem pencernaan manusia, maka akan mengganggu metabolisme tubuh. Selain itu akan lebih bahaya lagi ketika cacing tersebut masuk ke dalam pencernaan manusia dan memakan hasil yang manusia makan. Maka akibatnya, kita akan merasa lapar walaupun sudah makan banyak.

Terkait kehalalan dalam mengkonsumsi katak atau kodok memang ada perbedaan pendapat. Tapi mayoritas menyatakan bahwa memakan katak adalah haram.

Allah berfirman di dalam Alquran:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa terpaksa karena lapar bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah 5:3).

Inilah sebagian dari “ayat-ayat corona” dalam Alquran. Secara faktual kejadian di Wuhan China adalah ayat-ayat kauniyah yang juga dapat menjadi pelajaran bagi orang yang berfikir. Wallahu a’lam (fur).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *