Hikmah Pagi: Perumpamaan Seorang Mukmin Bagaikan Lebah

Ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID,-  Di dalam Alquran terdapat surat Annahl, artinya lebah.  Lebah mengeluarkan madu, dan madu mempunyai khasiat kesehatan untuk manusia. Dia produktif dengan kebaikan, dan hasilnya dapat bermanfaat bagi mahluk lain. Lebah ini memiliki karakter yang patut dicontoh manusia mukmin.

Dari Abdullah bin Amru radhiallahu’anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

وَالَّذِي نَفْسُ ‏ ‏مُحَمَّدٍ ‏ ‏بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ ‏ ‏لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap (di ranting) namun tidak membuatnya patah dan rusak.” (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Ahmad Syakir)

Itulah mukmin bagaikan lebah, ia hanya memakan yang halal dan menjauhi makanan yang haram.

Ia selalu mengeluarkan ucapan dan perbuatan yang baik dan bermanfaat sebagimana lebah yang mengeluarkan madu yang bermanfaat untuk manusia.

Dimanapun ia berada, tak pernah berbuat kerusakan. Bahkan ia menjadi pintu pintu pembuka kebaikan untuk manusia.

Ia selalu rajin berusaha dan tak pernah malas. Ulet dan tak pernah menyerah. Bahkan ia tak mau makan dari hasil kerja keras orang lain.

Sebagaimana lebah mengeluarkan madu yang bermanfaat, Muslim akan selalu berusaha untuk memiliki kontribusi untuk ummat. Bahkan menjadi jalan dan pintu kebaikan dan inspirasi bagi yang lainnya.

Lebah selalu setia di dalam koloni yang dipimpin oleh ratu. Begitu pun dengan Muslim. Ia akan setia dengan jamaah yang menetapi firqotun najiyah. Dia akan loyal terhadap sesama Muslim.

Lebah sangat waspada dan tak segan untuk menyerang musuh ketika sarangnya diganggu. Pun dengan Muslim, dia akan marah, dan ghirohnya menggelegak hebat ketika sesama Muslim diganggu dan dihina. Ia akan terpanggil ketika jamaah Muslim didzalimi. Karena hatinya telah peka oleh empati yang terikat iman yang kokoh.

Lebah tidak pernah merasa malas. Lebah binatang yang ulet, pekerja keras dan pantang menyerah. Bahkan ia tidak mau makan dari kerja orang lain. Maka sudah selayaknya Muslim juga memilki sikap yang sama.

Al Munawi rahimahullah berkata:

: “ووجه الشبه: حذق النحل، وفِطنته، وقلة أذاه، وحقارته، ومنفعته، وقنوعه، وسعيه في النهار، وتنزُّهه عن الأقذار، وطيب أكله، وأنه لا يأكل مِن كسب غيره، وطاعته لأميره، وأن للنحل آفاتٍ تقطعه عن عمله، منها: الظلمة، والغَيْم، والريح، والدخَان، والماء، والنار، وكذلك المؤمن له آفات تُفقِره عن عمله؛ ظلمة الغفلة، وغَيْم الشك، وريح الفتنة، ودخَان الحرام، ونار الهوى

“Sisi kesamaannya adalah bahwa lebah itu cerdas, ia jarang menyakiti, rendah (tawadlu), bermanfaat, selalu merasa cukup (qona’ah), bekerja di waktu siang, menjauhi kotoran, makananya halal nan baik, ia tak mau makan dari hasil kerja keras orang lain, amat taat kepada pemimpinnya, dan lebah itu berhenti bekerja bila ada gelap, mendung, angin, asap, air dan api. Demikian pula mukmin amalnya terkena penyakit bila terkena gelapnya kelalaian, mendungnya keraguan, angin fitnah, asap haram, dan api hawa nafsu.” (Faidlul Qadiir, 5/115).

(Ustadz Badrusalam Lc/Muslim.or.id/dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *