Hajinews.id – Kekhawatiran baru melanda dunia. Di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, virus nipah mulai menyebar.
Sejumlah ilmuwan mulai menyalakan lonceng bahaya. Peringatan tentang efek buruk dari virus yang berasal dari kelewar ini terus dilontarkan.
Angka kematian akibat virus ini bahkan disebut jauh di atas corona, yakni 75 persen. Lebih dari itu, sejauh ini belum ada vaksin atas virus ini.
Dilansir inews.id, ada beberapa alasan mengapa virus Nipah menyeramkan. Masa inkubasi penyakit bisa mencapai 45 hari. Ini berarti ada banyak kesempatan bagi orang terpapar untuk menularkan ke yang lain. Bahkan mereka tidak sadar sedang terinfeksi.
Orang yang terinfeksi virus Nipah bisa mengalami gejala pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan ensefalitis atau pembengkakan otak yang dapat menyebabkan kejang dan kematian.
Ini merupakan penyakit yang sedang dicegah oleh WHO agar tidak menyebar sebagaimana corona.