Sambiloto Untuk Covid-19

Sambiloto Untuk Covid-19
Sambiloto
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Dr. Apt. Wiwied Ekasari, MSi (Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga)

Hajinews – Banyak berita yang beredar mengenai khasiat tanaman Sambiloto untuk melawan Covid-19, namun masih banyak yang mempertanyakan kebenaran berita itu. Tulisan berikut ini akan mengulas sekilas fakta tentang Sambiloto, dengan harapan dapat memberikan sedikit wawasan yang benar mengenai tanaman ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sambiloto yang mempunyai nama ilmiah Andrographis paniculata Nees termasuk dalam keluarga Acanthaceae. Tanaman ini sejatinya sudah lama dikenal dan dipakai oleh nenek moyang kita untuk menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai penyakit. Ramuan masyarakat Jawa yang terkenal yang mengandung sambiloto diantaranya adalah jamu paitan yang dipercaya dapat untuk mengobati diabetes, diare, anti malaria, mencegah kanker, menurunkan kolesterol, mengatasi gatal-gatal, jerawat, kembung, pegal , pusing dll. Sedangkan produk obat tradisional yang mengandung sambiloto juga sudah banyak beredar dengan tujuan untuk menjaga stamina dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh .

Benarkah Sambiloto bisa dipakai untuk melawan Covid-19?

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman ini untuk aktivitas melawan virus didapatkan hasil bahwa :

  1. Sambiloto terbukti memiliki efek antivirus terhadap virus influenza A, hepatitis B dan C, herpes simpleks tipe 1 (HSV-1), Epstein-Barr, human papilloma (HPV), human immunodeficiency (HIV), dan chikunguya dalam studi in vitro dan in vivo [Gupta et al., 2017].
  2. Khusus penelitian yang berhubungan dngan SARS-CoV-2 (COVID-19), didapatkan data bahwa berdasarkan studi in silico, kandungan kimia dari sambiloto seperti andrografolida, dihidroksi dimetoksi flavon, neoandrografolida, glikosida flavonoid (5,4′-dihydroxy-7-O-β-D-pyran-glycuronate butyl ester), dan glikosida andrografolida (3-O-β-D-glucopyranosyl-andrographolide) secara signifikan berikatan dengan situs aktif protease utama SARS-CoV-2, lebih aktif dibandingkan dengan obat yang digunakan sebagai anti-coronavirus saat ini [Enmozhi et al., 2020; Murugan et al., 2020; Pitakbut, 2020; Sukardiman et al., 2020; Rajagopal et al., 2020; Shi et al., 2020].
  3. Penelitian lain juga menyebutkan pengobatan pasca-infeksi dari etanol ekstrak herba sambiloto dan andrografolida terhadap sel Calu-3 yang terinfeksi SARS-CoV-2 secara bermakna dapat menghambat produksi virion menular dengan IC50 masing-masing sebesar 0,036 μg/ml dan 0,034 μM dalam uji plak in vitro [Sa-ngiamsuntorn et al., 2020].
  4. Thailand bahkan telah melakukan uji klinis terhadap tanaman ini yang dikenal dngan nama lokal Fah Talai Jone untuk memperbaiki kondisi orang yang terjangkit COVID-19 dan terbukti efektif. Dr. Amporn Benjapholpitak, direktur jenderal Departemen Pengobatan Tradisional dan Alternatif Thailand (DTAM) , mengatakan bahwa pasien, yang dites positif COVID-19 dalam 72 jam setelah mengalami gejala, kondisinya membaik setelah masing-masing diberi 180 miligram ekstrak Fah Talai Jone per hari. Semuanya mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan pada hari ketiga pengobatan. Gejala, seperti batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala dan pilek di antara pasien mereda tanpa komplikasi, sementara fungsi hati dan ginjal normal.

Indonesia sendiri, melalui BPOM juga menyarankan penggunaan Sambiloto sebagai obat tradisional dalam menghadapi serangan Covid-19 ini. Hal ini dapat dilihat dari buku saku BPOM yang berjudul Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam menghadapi Covid-19 di Indonesia dan Obat Tradisional untuk Daya Tahan Tubuh yang diantaranya memuat tanaman Sambiloto ini.

Penggunaan tanaman Sambiloto dalam melawan serangan Covid -19 dapat dijelaskan sebagai berikut.

  • Untuk pemakaian dalam bentuk segar, pemanenan dilakukan dengan cara dipangkas sekitar 15-20 cm di atas permukaan tanah, jadi bagian akar tidak ikut dipakai.
  • Bila pemakaian dalam bentuk kering, maka setelah dicuci, kemudian dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan/ tidak dibawah sinar matahari langsung. Hal ini dilakukan agar senyawa-senyawa berkhasiat yang ada dalam herba sambiloto tidak rusak oleh pemanasan. Sebaiknya untuk alas pengeringan digunakan bahan dari anyaman bamboo dan sering dibolak-balik agar pengeringan dapat merata. Bisa juga dilakukan pengeringan dengan memakai oven yang diatur suhunya (40-50oC).
  • Dosis pemakaian : 25-75 g herba segar atau 3-9 g herba kering sebagai dosis tunggal sesuai kebutuhan. Bisa juga 3 g bahan kering atau 25 g bahan segar direbus dan diminum sebanyak 2 kali sehari sebelum makan. ( BPOM RI, 2007)..
  • Cara pembuatan : Direbus air sebanyak 350-400 ml air terlebih dahulu, setelah mendidih dimasukkan bahan sebanyak 25 g segar herba sambiloto yang telah dicuci atau 3 g kering , selanjutnya wadah ditutup dan api dikecilkan. Ramuan direbus kembali selama 5-10 menit kemudian api dimatikan. Ditunggu sampai hangat/dingin dan diminum tanpa ampasnya.

Saran :

  • Untuk pencegahan : ramuan diminum 1-2 hari sekali
  • Untuk gejala ringan/badan tidak fit : ramuan diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

Perhatian :

  • Ramuan ini tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui [Mishra et al., 2007; Jarukamjorn & Nemoto, 2008; Dey et al., 2013].
  • Dihindari penggunaan jangka panjang dengan obat-obat imunosupresan
  • Sambiloto dapat meningkatkan efek obat-obat antihipertensi dan antiplatelet
  • Karena rasanya yang pahit, terkadang bisa mnyebabkan rasa tidak enak di perut, mual dan muntah
  • Sejumlah penelitian telah dilakukan di berbagai negara tentang toksisitas sambiloto, menyatakan bahwa tumbuhan ini tergolong aman [Jayakumar et al., 2013].

Sampai saat ini penelitian Sambiloto untuk melawan Covid-19 masih sangat perlu banyak dilakukan. Namun demikian penggunaan sambiloto untuk melawan Covid-19 terutama sebagai pencegahan/ tindakan preventif sangat disarankan. Semoga bermanfaat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *