Waduh! Kopi Indonesia Mengandung Isoprocarb, Apa Efeknya Bagi Kesehatan?

Kopi Indonesia Mengandung Isoprocarb
Kopi Indonesia Mengandung Isoprocarb. Foto: istimewa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kandungan kimia isoprocarb, yakni bahan kimia aktif cemaran residu pestisida, terdeteksi pada kopi Indonesia. Apa efek isoprocarb dalam kopi buat tubuh manusia?

Ekspor kopi Indonesia ke Jepang terancam usai bea cukai Negeri Matahari Terbit itu mendekteksi kandungan kimia isoprocarb, bahan kimia aktif cemaran residu pestisida, pada kopi Indonesia melebihi batas 0,01 ppm.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hasil pengecekan mendeteksi kandungan isoprocarb pada banyak kopi Indonesia melebihi batas MRL 0,01 ppm. Apa saja efek mengonsumsi kopi dengan kandungan isoprocarb?

Mengutip Science Direct, isoprocarb adalah bahan aktif yang ditemukan dalam insektisida. Isoprocarb termasuk dalam jenis insektisida karbamat non-sistematis.

Isoprocarb sendiri berfungsi dengan menonaktifkan enzim asetil kolinesterase secara reversibel pada serangga. Pasalnya, pemerintah Indonesia memberikan izin penggunaan insektisida berbahan aktif isoprocarb untuk mengendalikan hama kutu putih pada tanaman kopi.

Kasus pencemaran residu isoprocarb dalam kopi ini terjadi lantaran oknum petani yang menyemprotkan insektisida berbahan aktif isoprocarb ke tanaman kopi saat panen. Hal ini diketahui dapat menimbulkan residu pada produk akhir.

Lantas apa efek paparan insektisida karbamat ini?

Pasalnya, paparan pada manusia diduga bisa menimbulkan sejumlah gejala klinis. Pada umumnya, gejala yang muncul serupa dengan tanda keracunan pestisida lainnya.

Melansir berbagai sumber, gejala mulai timbul empat jam setelah paparan. Namun dalam beberapa kasus, gejala juga bisa timbul 12 jam setelah paparan.

Beberapa jenis insektisida menimbulkan risiko khusus bagi orang dengan masalah paru-paru. Dalam beberapa kasus, konsumsi minuman beralkohol dapat memperburuk efek dari keracunan pestisida.

Beberapa gejala paparan ringan insektisida karbamat termasuk:

  • sakit kepala,
  • mual dan muntah,
  • lemas,
  • diare,
  • penglihatan kabur,
  • kontraksi pupil mata, dan
  • keringat berlebih.

Gejala-gejala di atas bisa disalahartikan sebagai flu, kelelahan karena panas, atau sakit perut pada umumnya. Pada kasus yang lebih parah, paparan insektisida karbamat juga dapat menimbulkan keluhan pada pernapasan seperti dada yang terasa berat.

Bagi mereka yang sehari-hari bekerja atau kerap bersentuhan dengan insektisida karbamat atau pestisida lainnya disarankan untuk memantau gejala-gejala di atas.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *