Ustadz Adi Hidayat Sampaikan Pendapatnya Tentang Debat Capres dan Mengusulkan Tiga Perubahan Ini

Ustadz Adi Hidayat Sampaikan Pendapatnya Tentang Debat Capres
Ustadz Adi Hidayat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idDebat capres ketiga atau debat capres baru-baru ini berakhir pada Minggu (7/1/2024) di Istora, Senayan Jakarta. Debat capres ketiga kali ini lebih fokus pada enam isu yaitu pertahanan, keamanan, globalisasi, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.

Debat capres antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranovo dinilai sangat tegang dan sensasional. Bahkan potongan video perdebatan ini beredar dan tersebar di media sosial.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Usai debat presiden, sejumlah tokoh, termasuk tokoh agama Ustadz Adi Hidayat, angkat bicara. Diunggah kanal YouTube Adi Hidayat Official, turut dijelaskan tiga usulan debat capres.

“Izinkan kami sedikit memberikan urun rembuk bila diperkenankan untuk memberikan masukan dari hasil dan juga perjalanan debat yang berlangsung dari sesi pertama kedua kemudian ketiga ini,” ujar Ustadz Adi

“Yang pertama, kita lihat sifat-sifat yang ditampilkan dalam debat itu bisa lebih substansial untuk mengedukasi masyarakat,” katanya dalam video yang diunggah di kanal Youtubenya.

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling berpegangan tangan usai debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]Lihat gambar di aplikasi hemat data hingga 80%.

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling berpegangan tangan usai debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

“Dan dengan sifat edukatif ini kita bisa melihat, menilai dan bahkan mungkin bisa memberikan satu masukan untuk memotivasi kita dalam menentukan siapa kiranya yang dipandang layak untuk bisa memimpin Indonesia kedepan,” imbuh Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat juga mengusulkan agar panelis yang datang dalam debat mewakili kepentingan masyarakat seluruh daerah Indonesia.

“Bila ada 38 Provinsi dibagi 5 sesi saja tentu kita akan temukan 7-8 orang bisa hadir dan menyampaikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat di setiap provinsinya, setiap daerahnya sehingga real kebutuhan masyarakat Indonesia dari semua wilayah bisa disuarakan, bisa didengar pendapatnya dari para paslon itu untuk memberikan solusi,” ungkapnya.

Bahkan Ustadz Adi Hidayat menilai bila pada debat Capres kali ini tidak ada unsur edukasi dari para Capres dan malah sekedar ingin tampil saja.

“Kita perhatikan sampai sesi ketiga, nuansa edukasinya begitu kecil yang ada itu lebih terlihat nuansa shownya. Ya kalau hanya ingin sekedar tampil memang sah-sah saja namun sangat disayangkan untuk substansi untuk bisa diketahui masyarakat,” kata UAH.

“Yang kita lihat pada akhirnya adalah justru sentimen-sentimen negatif baik antar paslon yang kemudian diviralkan sehingga yang dikonsumsi oleh masyarakat itu bukan substansi visi misinya tapi ketegangan-ketegangan yang ada dalam debatnya,” sambungnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *