Pesan Luar Biasa Dari UAS: Jangan Menunda Salatmu Demi Pekerjaan!

Jangan Menunda Salat
UAS
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idSalat adalah pondasi utama keimanan kita. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menekankan bahwa salat adalah wajib bagi setiap Muslim.

Namun seringkali kita menunda dalam menunaikan kewajiban ini, terutama karena pekerjaan, masalah duniawi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Nabi Muhammad SAW adalah teladan dalam menunaikan salat tepat waktu.

Dalam sabdanya, Rasulullah SAW menekankan:

“Jika salah seorang di antara kalian tergoda untuk menunda salat karena urusan dunia, hendaklah ia ingat bahwa urusan dunia ini tidak akan memberikan manfaat kepadanya di dunia dan akhirat”.

Bahkan, Rasulullah memberikan peringatan keras kepada orang yang menunda-nunda salat tanpa alasan yang kuat. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang meninggalkan salat dengan sengaja, maka tidak ada perlindungan bagi dirinya melainkan pada sifat kejam dan keburukan”.

Para ulama, sebagai pewaris ilmu dan kebijaksanaan Rasulullah, turut memberikan penekanan pada pentingnya menjalankan salat tepat waktu.

Mereka menegaskan bahwa pekerjaan dunia, seberapa pun pentingnya, tidak boleh menjadi alasan untuk menunda salat.

Keteladanan ini diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian integral dari kehidupan seorang Muslim.

Jika meneladani kebijaksanaan Rasulullah dan para ulama, kita akan memahami bahwa salat adalah sumber keberkahan dalam segala aspek kehidupan.

Pekerjaan dan tanggung jawab dunia tidak akan berkurang nilainya hanya karena kita melaksanakan salat tepat waktu.

Dai kondang Indonesia Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya mengingatkan kepada ummat Islam untuk tidak mengorbankan salat demi pekerjaan.

“Kalau hanya gara-gara kerja salat ditinggal, ingat, saat kau mati penggantimu sudah siap menggantikan,” ujar UAS, akronim namanya dikutip pada unggahan akun Instagram @inihkanghendro (13/1/2024).

Lanjut UAS, seseorang yang gemar menunda salat, saat masih dalam intensive care unit (ICU) sekalipun posisi di tempat kerjanya sudah diambil orang lain.

“Jangankan saat kau mati, saat kau masuk ICU, jabatanmu sudah digantikan orang,” lanjutnya.

Diceritakan UAS, saat di dalam ruangan ICU, suara adzan hanya terdengar dari celah-celah ruangan dan bergema di telinga orang-orang sakit.

“Sayup-sayup suara adzan masuk ke dari celah-celah jendela, ruang ICU rumah sakit, hayya ala ssalah, meleleh air mata pasien di ruang ICU,” tukasnya.

Pasien-pasien itu, kata UAS, meskipun ada keinginan untuk melakukan salat berjemaah, namun tidak mampu lagi karena keadaan.

“Ingin berwudhu, ingin salat berjemaah, tapi saat itu tak lagi terucap, jangankan terlaksana, tercakapkan di ujung lidah pun tidak,” tandasnya.

Sebelum masa itu tiba, diterangkan UAS, maka setiap Muslim mesti merenungi bahwa hidup di dunia tidak kekal dan akan kembali ke hadapan Allah.

“Sebelum zaman itu datang, maka kita fikirlah bahwa kita hanya hidup sejenak. Bernaung di bawah kayu yang rindang. Sementara hari petang, sampai masanya kita akan pulang menghadap Allah SWT,” kuncinya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *