Cara Mencapai Lailatul Qadar Ala Gus Baha, Tidak Banyak Salatnya, Tapi Begini

Mencapai Lailatul Qadar Ala Gus Baha
Gus baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idDi 10 hari terakhir bulan Ramadan, setiap umat Islam pergi berburu kebaikan. Karena Allah SWT telah memberikan malam yang istimewa, yaitu malam Lailatul Qadar.

Malam penuh ibadah itu lebih dari seribu bulan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Malam Lailatul Qadar sungguh luar biasa. Tak heran jika banyak umat Islam yang memburunya sesuai anjuran Nabi. Nabi SAW tidak hanya menganjurkan hal ini, tetapi juga memberi contoh.

Lailatul Qadar adalah malam pertama kali diturunkannya Al-Qur’an ke langit dunia atau Baitul Izzah. Setelah itu, Al-Qur’an diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW.

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan keberkahan. Allah SWT berfirman dalam QS Ad-Dukhan ayat 3, yang artinya, “Sesungguhnya kami turunkan Al-Qur’an itu pada malam yang penuh berkah (malam Lailatul Qadar)”.

Semua orang berlomba untuk meraih malam Lailatul Qadar. Namun bagi ulama asal Rembang Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, Gus Baha, lailatul qadar seolah-olah tidak perlu disikapi secara berlebihan, cukup dengan mudah dan sederhana.

Jika Ini Dilakukan Otomatis Dapat Lailatul Qadar

Dalam unggahan video singkat di platform media sosial TikTok @HALHALAT, Gus Baha mengatakan, “Alamate bengi lailatul qadar esuke srengenge ra patio panas,”.

Dalam pembukannya, Gus baha menjelaskan bahwa ada pendapat mengenai ciri-ciri datangnya malam Lailatul Qadar, paginya matahari tak terlalu panas.

Menurut Gus Baha, sebenarnya pernyataan tersebut sudah tidak ada gunanya. Sebab, malamnya sudah terlewati.

“Dadi rak ono gunane,” katanya.

Bagi Gus baha, Nabi Muhammad sudah mengatakan jika bulan Ramadhan, malamnya tarawih tidak dengki tidak maksiat, maka otomatis mendapat Lailatul Qadar.

Tidak Perlu Sholat Terlalu Banyak, tapi Begini

Ia juga menyatakan, jika pendapat Sayidina Umar jauh lebih mudah lagi, orang yang sholat isya berjamaah itu sama saja dengan qiyamul lail semalam. Tidak perlu sholat tahajud, sholat witir.

“Yang terpenting sholat Isya berjamaah, kui wes podo karo qiyamul lail, sudah setara dengan itu semua,” katanya.

“Ora usah sholat kakehan, biasa mawon,” ujarnya yang artinya tak perlu sholat kebanyakan, biasa saja.

Justru dengan biasa itu, lanjut Gus Baha itu ghufronnya Pangeran (ampunan Allah).

“Kok mekso sholate akeh, wes akeh malah ora ketompo Pangeran. Kowe anggep Pangeran koyo pulisi, kakehan aturan. Pangeran iku ra koyo ngono kui,” ujarnya.

Secara singkat Gus Baha menyatakan, lailatul qadar itu keyakinan ulama kalau orang yang berpuasa tidak fasik, dan jamaah isya.

“Mpun dianggep angsal lailatul qadar. Orientasine mung golek ridhane gusti Allah,” tandas Gus Baha.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar