Kultum 472: Mengapa Harus Berdoa 

Mengapa Harus Berdoa 
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Hampir setiap individu dari kita setiap hari berdoa, dalam bentuk apapun, memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan seorang yang menyatakan diri sebagai seorang ateis sekalipun, pernah sengaja atau tidak, mengucap doa. Misalnya saja orang demikian sedang di atas kapal menyeberangi selat apalagi lautan, dan tiba-tiba kapal bergoncang keras karena ombak yang besar, dia berdoa, “Yaa Tuhan ada apa ini?”

Watak demikian sudah dijelaskan Allah Subhanahau wata’ala dalam firman-Nya,

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ

الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ

Artinya:

Maka apabila mereka naik kapal mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan Allah (QS. Al-‘Ankabut, ayat 65).

Bagi kita sebagai umat yang berserah diri kepada Allah, umat Islam, doa adalah sesuatu yang kita lakukan bukan saja setiap hari tapi setia saat. Bagi kita, do’a adalah ibadah sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗ

اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ

سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Artinya:

Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina (QS. Ghafir, ayat 60).

Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Syaikh Taqiyuddin Subki berkata, “Yang dimaksud doa dalam ayat di atas adalah doa yang bersifat permohonan, dan ayat berikutnya ‘an ‘ibaadatii menunjukkan bahwa berdoa lebih khusus daripada beribadah, artinya barangsiapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau berdoa”. Dengan demikian, ada ancaman ditujukan kepada orang yang meninggalkan doa karena sombong dan barangsiapa melakukan perbuatan itu, maka dia telah kafir.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *