Bankir Keluhkan Likuiditas, Benarkah Kekhawatiran Jokowi Terbukti ?

Bankir Keluhkan Likuiditas
Bankir Keluhkan Likuiditas


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idLikuiditas menjadi isu penting bagi para bankir tahun ini. Selama periode suku bunga tinggi, yang kemungkinan akan berlanjut dalam jangka panjang, persaingan untuk mendapatkan dana akan sangat ketat.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso mengatakan tingginya suku bunga berdampak pada persaingan likuiditas perbankan. Seperti diketahui, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur April 2024.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Naiknya suku bunga kita respons sebagai keputusan logis dan rasional. Tinggal tantangan pasti itu akan menyebabkan tantangan di likuiditas,” katanya dalam paparan kinerja kuartal I-2024 belum lama ini.

Kendati demikian, dia memastikan BRI masih memiliki ruang likuiditas yang cukup untuk ekspansi kredit. “Bagi BRI yang LDR segitu ya kita biasa aja dalam artian pasti kita akan pertahankan LDR, tapi bukan berarti kita ngerem kredit,” tambah Sunarso.

Sebagai informasi per Maret 2023, rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (BRI) sebesar 83,78% Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka tersebut turun 148 basis poin (bps).

Terpisah, Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa likuiditas menjadi satu dari dua fokus utama tahun ini.

Dalam menjaga likuiditas, kata dia, BNI konsisten memprioritaskan peningkatan dana murah (CASA) dengan mengoptimalkan layanan digital seperti BNI Mobile Banking untuk nasabah retail dan BNI Direct untuk nasabah korporasi.

“Dengan strategi yang fokus pada penguatan likuiditas, alokasi aset yang optimal, pricing pendanaan yang strategis, BNI meyakini bahwa kinerja akan tetap terus terjaga stabil dalam menghadapi tantangan sekaligus dapat mengoptimalkan peluang untuk memberikan nilai terbaik bagi nasabah dan juga stakeholder,” ujarnya.

Per Maret 2024, LDR BNI naik 358 bps, atau dari 85,43% menjadi 89,01%.

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini. Direktur Utama NIxon L.P. Napitupulu mengatakan hal itu dilakukan lantaran mengetatnya likuiditas di pasar.

“Jadi kenapa kami menargetkan kredit sama seperti tahun lalu, karena pertimbangan DPK-nya mungkin persaingannya masih ketat. Tapi kalau kami lihat funding position-nya baik, kami akan dorong revisi naik di kredit. Tapi lihat situasi hari ini, kami belum terlalu berani menargetkan lebih dari 12%,” kata Nixon pada awal tahun ini.

Selain itu, kata Nixon, laju pertumbuhan kredit pada tahun ini perlu ditahan gunamemitigasi risiko kenaikan suku bunga.

“Kuartal I/2024 (pertumbuhan kredit) 14,85% (yoy), nanti kita turunkan penyaluran kredit ke level 10% (yoy) antisipasi dana mahal karena suku bunga sekarang lebih challenging. Ibaratnya, dengan harga bahan baku mahal, maka jualannya tidak usah digeber,” katanya.

Per Maret 2024, LDR bank yang fokus pada kredit pemilikan rumah (KPR) tersebut naik 244 bps menjadi 96,23%. Sebagai informasi Bank Indonesia memberikan rekomendasi LDR pada rentang 84%-94%.

Bank Cari Sumber Dana Alternatif

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *