Kultum 460: Bekal Habis, Muncul ZamZam, Membangun Ka’bah

Muncul ZamZam
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Hanya selang beberapa saat setelah ditinggalkan Ibrahin sendiri di padang yang tandus, segera air itu habis, dan Hajar dan Ismail menjadi sangat haus. Hajar tidak kuasa  melihat Ismail yang menangis, dan satu satunya yang dilihat adalah bukit as-Safa yaitu bukit terdekat dengannya di daerah itu. Dia berdiri di atasnya dan mulai melihat ke lembah dengan tajam sehingga dia bisa melihat seseorang, tetapi dia tidak bisa melihat siapa pun.

Dia kemudian turun dari as-Safa dan mencapai lembah. Dia berlari di dalamnya seperti orang dalam kesusahan dan kesulitan sampai dia menyeberangi lembah dan mencapai al-Marwa. Dia terus berlari antara as-Safa dan al-Marwa. Dia melakukan ini sampai bolak balik tujuh kali. Inilah yang kemudian di dalam prosesi Haji dan Umrah kita tirukan dan disebut dengan ritual Sa’i.

Diriwayatkan bahwa malaikat mulai menggali bumi sampai air mengalir. Di dalamriwayat lain diceritakan bahwa Ismail menangis dan menendang-nendang sehingga air keluar dari bawah kakinya (Allahu ya’lam). Maka, sumber ai itulah yang kemudian disebut sumur zamzam yang dari tempat ini berjuta-juta orang menghilangkan dahaga hingga saat ini, Subhanallah.

Mungkin yang luar biasa adalah berjuta manusia minum dari ZamZam dan berjuta manusia pula membawa pulang, dari Umrah atau Hajji, tapi sumur air ini tidak pernah kering sedikitpun. Sampai-sampai, ada orang yang berusaha memalsukan air ZamZam ini demi mendapatkan uang pribadi. Sebaliknya ada pula yang tidak percaya khasiat air ZamZam dan mencemooh penuh kebencian.

Maka jika hari ini kita sedang minum air ZamZam itu, kita sedang menuai barokah yang dilatari oleh perjuangan dan pengorbanan ibunda Hajar ini. Banyak dari kita minum dari sumur Zamzam. Dan kita yang telah menjalankan haji dengan melakukan sai dengan cara yang jauh lebih nyaman daripada yang pernah dilakukan Hajar ketika mencari minum untuk Ismail antara Safa dan Marwa.

Komitmennya terhadap putranya, rasa urgensinya, dan keyakinannya yang tak tergoyahkan kepada Allah dalam keadaan yang sulit seperti itu, semuanya merupakan contoh tidak hanya betapa hebatnya dia sebagai ibu. Lebih dari itu, betapa Hajar sangat percaya kepada Allah. Artinya, dia percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkannya sendirian tanpa minum apapun di gurun yang tandus itu.

Akhirnya, orang lain bergabung dengan mereka, dan lembah itu menjadi komunitas yang hidup. Suatu hari Ibrahim kembali dan mengalami reuni yang sangat bahagia dengan Ismail, putranya yang sudah mengijak dewasa. Ismail tumbuh dan mulai belajar dari para pemukim dan kebajikannya ternyata menyebabkan mereka mencintai dan mengaguminya seiring ia tumbuh dewasa.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *