Kultum 429: Arti Bersegera Melakukan Kebaikan

Bersegera Melakukan Kebaikan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Dalam satu bagina tanya jawab dalam sebuah diskusi, seorang peserta bertanya sebagai berikut. “Apa maksud Allah dalam Al-Qur’an ketika Dia meminta kita untuk “berlomba dalam kebaikan?, dan apa arti dari kalimat tersebut?”. Pertanyaan ini segera dijawab oleh nara sumber sebagai berikut.

Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah hamba dan utusan-Nya. Apa yang dimaksud dengan bersegera mengerjakan kebaikan yang disebutkan dalam Al-Qur’an seperti firman Allah Subhanahu wata’al,

اُولٰۤىِٕكَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَهُمْ لَهَا سٰبِقُوْنَ

Artinya:

Yaitu orang-orang yang bersegera mengerjakan kebaikan, dan mereka melampaui [orang lain] di dalamnya (QS. Al-Mukminun, ayat 61).

Di dalam tafsir lain, ayat ini juga diterjemahkan “orang-orang yang bersegera dan berinisiatif untuk berbuat kebaikan”. Al-Baghawi Rahimahullah mengatakan dalam Tafsirnya, “Firman Allah (yang artinya), “Mereka yang bersegera mengerjakan kebaikan, artinya mereka berinisiatif untuk berbuat kebaikan”.

Nara sumber juga mengatakan bahwa “Menyegerakan untuk melakukan perbuatan baik ini” tidak khusus untuk beberapa jenis perbuatan baik saja. Sebaliknya, jika seorang Muslim dapat melakukan sebagian dari setiap perbuatan baik yang dia mampu, maka hendaklah dia cepat-cepat melakukannya dan jangan menunda-nunda. Allah Maha Tahu.

Sementara dalam Tafsir Ringkas Kemenag RI dijelaskan, Setelah menjelaskan sifat-sifat orang yang lengah dan larut dalam durhaka, Allah lalu menguraikan sifat orang-orang yang menjaga hati untuk taat kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang karena takut akan azab Tuhannya, mereka sangat berhati-hati agar tidak melanggar perintah-Nya, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda kekuasaan Tuhannya, baik yang tersurat dalam Al-Qur’an maupun yang terhampar di alam semesta, dan mereka yang tidak mempersekutukan Tuhannya dengan apa pun dan kapan pun, baik syirik kecil seperti ria maupun syirik besar, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan seperti sedekah, zakat, dan lainnya, dengan hati penuh rasa takut jika pemberian itu tidak diterima oleh Allah karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka; mereka itu, yaitu orang-orang dengan sifat-sifatnya demikian, bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan bersemangat dalam menjalankan ibadah, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya, yaitu surga, sebagai ganjaran atas amal kebaikannya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *