Kultum 426: Amir bin Abd Qais Selamat dari Binatang Buas

Amir bin Abd Qais
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Di dunia ini ada beribu, bepuluh ribu, atau bahkan mungkin berjuta kisah yang kadang terasa di luar nalar manusia.  Dari sejak jaman Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sampai jaman yang ultra moderen ini, masih saja kita mendengar, membaca, atau bahkan turut menyaksikan kehebatan atau keajaiban terjadinya kisah-kisah tersebut. kisah-kisah yang ajaib terseut kadang diabadikan dalam bentuk tulisan agar bisa dibaca dan direnungi oleh generasi mendatang sebagai ibrah.

Alkisah, ada seorang tabi’in ahli ibadah bernama Amir bin Abd Qais. Pada suatu malam beliau tengah melaksanakan sholat di suatu lembah yang dihuni oleh banyak binatang buas. Konon Amir adalah seorang yang mulia di kalangan Tabi’in. Beliau tidak hanya dikenal sebagai orang yang khusyuk dalam beribadah, tetapi beliau juga mendalami pengetahuan agama sebagaimana disebutkan dalam beberapa kitab Az Zuhd oleh Ibnu Al Mubarak; Karamah Al Auliya’ oleh Hibatullah ath Thabari; Al Ishabah oleh Ibnu Hajar; dan juga kitab Tsiqah yang ditulis oleh Ibnu Hibban.

Kisahnya bermula ketika Amir bin Abd Qais melaksanakan sholat. Ketika itu, ada seekor singa yang mengendap mendekati dan mencoba menerkamnya dari arah belakang. Konon cengkraman cakar kuku tajam singa itu sudah berhasil meraih pundak Amir bin Abd Qais. Meski demikian, hal itu tidak membuat Amir menghentikan sholatnya; beliau tetap melanjutkan shalatnya dengan khusyuk. Ketika itu beliau sedang membaca surat Hud ayat 103 dalam shalat tersebut, yakni,

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّمَنْ خَافَ عَذَابَ

الْاٰخِرَةِ ۗذٰلِكَ يَوْمٌ مَّجْمُوْعٌۙ لَّهُ النَّاسُ

وَذٰلِكَ يَوْمٌ مَّشْهُوْدٌ

Artinya:

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut pada azab akhirat. Itu adalah hari ketika semua manusia dikumpulkan (untuk dihisab) dan itu adalah hari yang disaksikan (semua makhluk) (QS. Hud, ayat 103).

Ajaibnya, saat melihat Amir bin Abd Qais tidak bereaksi sama sekali, singa itu akhirnya pergi dengan sendirinya. Hal ini membuat orang-orang yang ada di sekitarnya yang kebetulan melihat kejadian itu bertanya-tanya. Mereka bertanya, “Amir, Demi Allah, tidakkah kamu takut dengan apa yang barusan kamu lihat?” Maka Amir pun menjawab, “Saya sungguh malu kepada Allah Subhanhau wata’ala kalau harus takut kepada selainNya”. Demikian Amir menjawab dan semua orang di sekitarnya menjadi kehranan.

Peristiwa itulah yang akhirnya kerap kali disampaikan oleh Amir bin Abd Qais kepada para sahabatnya. Beliau mengatakan, “Barang siapa yang takut kepada Allah Subhanahu wata’ala, niscaya Allah Subhanahu wata’ala akan membuat segala sesuatu menjadi takut kepadanya. Akan tetapi, barang siapa yang tidak takut kepada Allah Subhanhau wata’ala maka Allah Subhanahu wata’ala akan membuatnya takut terhadap segala sesuatu”.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *