Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.co.id – Haji menjadi salah satu dari dasar-dasar Islam, yang mengajarkan kepada kita penyerahan diri secara penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan puncak dari dasar-dasar lainnya. Shalat, Zakat, dan Puasa adalah tindakan ibadah yang merupakan plaksanaan rukun Islam. Sementara haji menjadi puncak dari semua rukun Islam ini.
Sesungguhnya, Rumah (ibadah) pertama yang didirikan untuk umat manusia adalah yang di Mekah yang diberkati dan petunjuk bagi seluruh alam. Di dalamnya ada tanda-tanda yang jelas (seperti) tempat berdirinya Ibrahim. Dan siapa pun yang memasukinya akan aman. Dan hak Allah dari manusia adalah haji ke Baitullah bagi siapa saja yang mampu untuk (menemukan) jalan ke sana. Tetapi barang siapa yang kafir, maka sesungguhnya Allah itu bebas dari kebutuhan dunia (QS. Ali ‘Imran, ayat 96 – 97).
Ibrahim ‘alaihissalam diperintahkan untuk membangun Ka’bah bersama dengan Ismail, adalah bagian dari sejarah haji hari ini. Karena kita hanya bisa menghargai sesuatu ketika kita mengetahui latar belakang sejarahnya, dan ini sama pentingnya untuk Ad-Dien dan Ibadah kita. inilah salah satu dari pelajaran dari sejarah Haji.
Setelah memenuhi perintah Allah, Ibrahim berdoa agar amalnya diterima, “Dan (sebutkan) ketika Ibrahim membangun pondasi Baitullah dan (bersamanya) Ismail, (berkata), “Ya Tuhan kami, terimalah (ini) dari kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah, ayat 127). Hajar juga menerima perintah Allah; mendukung suaminya serta menunjukkan kepasrahan total kepada Allah.
Ibrahim juga berdoa ketika Ismail masih bayi,
رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ
زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا
الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ
اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
Artinya:
Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur (QS. Ibrahim, ayat 37).