Kultum 470: Kisah Nabi Ibrahim dan Hajar dalam Sa’i

Kisah Nabi Ibrahim dan Hajar dalam Sa’i
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Perjalanan haji Baitullah, sebagai pelaksanaan rukun Islam ke lima, adalah perjalanan napak tilas spiritual terbesar yang dilakukan seorang Muslim dalam hidupnya. Bagaimana tidak. Karena perjalanan ini membutuhkan pengorbanan materi dan waktu, penemuan diri, dan di atas semua itu perjalanan itu merupakan penghambaan diri sebagai wujud ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Dan jika kita bertanya di mana semua itu dimulai, jawabannya adalah semuanya dimulai pada masa Nabi Ibrahim. Di masa tuanya, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk membawa istrinya Hajar dan putranya Ismail yang baru lahir untuk tinggal di dataran gurun pasir Mekah yang tandus. Sebuah dataran yang tentu saja tidak ramah, apalagi bagi seorang ibu yang harus menyusui putranya yang baru lahir.

Ibrahim diperintah Allah untuk meninggalkan mereka dengan persediaan tidak lebih dari beberapa kurma dan beberapa teguk air. Ketika Ibrahim mulai pergi, istrinya Hajar dengan emosional berteriak, “Ke mana kamu akan pergi? Kepada siapa kamu akan meninggalkan kami?” Dia panik dan mengulangi ini berkali-kali sampai dia bertanya, “Apakah Allah memerintahkan Anda untuk ini?” Ibrahim pun menjawab “ya”.

Muncullah kehebatan Sayyidah Hajar dan ia pun berkata, “Jika demikian maka Allah tidak akan mengecewakan kita”. maka Ibrahim pun mulai melangkah. Tak lama kemudian kurma dan air mereka habis, dan Hajar mulai mencari pertolongan. Dia meninggalkan bayinya dan melanjutkan untuk mendaki bukit Shafa.

Nabi Ibrahim AS Punya Gelar Khalilullah
Nabi Ibrahim AS Punya Gelar Khalilullah. Ilustrasi: Uswa-e-Husna/pinterest

Maka terlihat dari agak jauh kilauan bagi genangan air, dan ia pun berlari menuju ke sana. Tetapi segera kilauan air itu menjadi kekecewaan karena ternyata hanya sebuah fatamorgana. Sejenak dia berlari kembali untuk memeriksa anaknya dan kemudian melanjutkan pencarian air. Kali ini mendaki bukit Marwah dan melihat hal sama, kilauan air yang ketika didatangi sambil berlari ternyata hanya fatamorgana.

Demikian dia berlari bolak-balik dari bukit Safa dan Marwah. Setelah Hajar lelah dan tidak menemukan air, dia pun putus asa. Satu riwayat menyatakan bahwa Malaikat Jibril turun dan dengan ujung sayapnya menyentuh tanah dan keluarlah air yang saat ini dikenal dengan nama sumur ZamZam. Riwayat lain menyebutkan bahwa Ismail yang basih bayi itu menangis dan kakinya menendang-nendang  tanah di bawahnya yang kemudian muncullah sumber air yang disebut ZamZam itu, wallahu ya’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar