Kultum 471: Sejarah Mengapa Mencium Hajar Aswad

Sejarah Mengapa Mencium Hajar Aswad
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Secara leksikal Hajar Aswad berarti batu hitam, juga disebut Batu Surga, serta mempunyai asal mula dan sejarah yang sangat menarik untuk diketahui. Hajar Aswad adalah sejenis batuan yang mengkilap dan tidak rata. Batu ini bewarna hitam kemerah-merahan, dan terdapat bercak berwarna kuning.

Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa Hajar Aswad adalah batu meteoris yakni merupakan batu sejenis meteor. Sementara menurut hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi, Hajar Aswad adalah batu-batuan dari surga. Ada juga ilmiawan yang menyebut Hajar Aswad merupakan batu vulkanik. Wallahu ya’lam.

Hajar Aswad atau batu hitam ini tentu saja sudah dikenal baik oleh sebagian besar umat Islam, terutama para jamaah haji atau umrah yang sudah elihat atau sudah berhasil menciumnya. Batu ini juga memiliki sejarah yang cukup penting dalam perkembangan sejarah Islam. Dalam sebuah riwayat,

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم

نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ

بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ

Artinya:

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam (HR. Tirmidzi no. 877).

Hajar Aswad Yang Menghilang 22 Tahun
Hajar Aswad

Sementara di dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah Subhanahu wata’ala untuk membangun Ka’bah yang merupakan tempat ibadah pertama yang dibangun di dunia. Dalam kitab, Qishash al-Anbiyaa’, Ibnu Katsir menyebutkan Nabi Ibrahim mendapati satu bagian yang kosong / kurang untuk menutupi tembok Ka’bah. Ruang kosong itu didapati saat pembangunan Ka’bah hampir selesai.

Nah pada saat itulah Nabi Ibrahim meminta anaknya, yaitu Ismail ‘alahissalam, untuk mencari batu guna menutupi bagian yang kosong tersebut. Ismail pun pergi kesana kemari mencari batu. Saat dalam perjalanan Nabi Ismail bertemu dengan Malaikat Jibril. Jibril memberikan sebuah batu hitam (Hajar Aswad) yang paling bagus. Ismail menerima batu tersebut dengan senang hati dan menceritakan kepada ayahnya.

Ibrahim bertanya pada putranya, “Dari mana kamu peroleh batu ini?” Ismail menjawab, “Batu ini aku dapat dari yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu”. Maka Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menciumi batu tersebut. Dari sejak situlah, maka umat Islam yang menjalankan ibadah haji diperintahkan untuk meniru apa yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *